Resensi Buku : Tafsir Ayat2 Riba oleh Sayyid Qutb, Hadiahkan Buku Ini Kepada Saudaramu yang Masih Terlibat Riba

EramuslimPlaza – Buku Tafsir Ayat-ayat Riba merupakan buah pikir Sayyid Quthb (1906―1966) yang secara spesifik membahas riba dari beragam perspektif. Pengetahuan Sayyid yang luas mengenai sistem ekonomi, politik, dan budaya membuat buku ini tak sekadar kajian agama. Pengkajiannya luas, mendalam, dan langsung pada pokok permasalahan.

Penulis buku ini merupakan seorang yang sangat aktif dalam pergerakan kemerdekaan di Mesir Kala itu. Dirinya terlibat secara langsung dalam revolusi Mesir tahun 1952. Keterlibatannya itu justru memperdalam pemikirannya mengenai sistem perpolitikan baik nasional maupun global. Pemikiran tersebut kemudian ia tuangkan dalam beragam buku, termasuk ke dalam buku ini.

Kemiskinan, menurut Sayyid adalah akibat dari hegemoni ekonomi global yang menjangkit hampir ke seluruh dunia. Hegemoni itu tersalurkan dengan baik melalui praktik riba. Maka, mempraktikkan riba berarti menjamin keberlangsungan kemiskinan. Dan itu jelas bertentangan dengan hukum Allah.

Sumbangan dari Ideologi Qutbisme untuk perkembangan pemikiran Islam sangat besar, maka penting bagi yang terlibat secara langsung dalam pergerakan atau perpolitikan untuk mengkajinya. Utamanya agar mendapat gambaran jelas mengenai akar gerakan radikalisme global.

Sayyid Quthb memang sangat kritis terhadap ketidakadilan, baik dari dalam maupun luar Islam. Buku ini layak diperhitungkan sebagai bahan benteng diri terhadap sistem Riba. Selamat membaca!

“Riba merupakan aktivitas yang sejak awal bertentangan dengan kaidah-kaidah konsep iman secara mutlak.” – Sayyid Quthb

Isi Buku:

  • Penjelasan Riba secara mendalam dari beragam perspektif
  • Tafsir surat al-Baqarah
  • Tafsir surat Âli Imrân
  • Tafsir surat an-Nisâ`
  • Tafsir surat ar-Rûm
  • Perjalanan hidup Sayyid Quthb
  • Fatwa MUI mengenai hukum riba

Quotes:

  • Sedekah adalah pemberian harta tanpa mengharap ganti dan imbalan. Sementara itu, riba adalah pengembalian utang dengan tambahan yang haram.

 

  • Riba merupakan aktivitas yang sejak awal bertentangan dengan kaidah dan konsep keimanan secara mutlak. Selain itu, riba juga merupakan sistem yang didasarkan pada konsep yang sama sekali berbeda dari konsep kekhalifahan manusia dan keimanan.

 

  • Riba berdiri di atas fondasi konsep yang salah dan rusak. Konsep tersebut menyatakan bahwa tujuan akhir manusia adalah menghasilkan harta—apa pun dan bagaimanapun caranya—serta menikmatinya sesuai dengan apa yang dia inginkan.

 

  • Sistem Islam mengatur jiwa manusia dari berbagai penjuru. Ia juga mengatur kehidupan masyarakat secara umum tanpa ada diskriminasi apa pun.

 

  • Iman tidak hanya diungkapkan dengan lisan saja. Akan tetapi, iman adalah mengikuti aturan yang telah dibuat oleh Allah swt. sebagai implementasi praktis dan aktual terhadap iman ini.

 

  • Orang-orang yang mendermakan hartanya, baik dalam keadaan lapang maupun susah, mereka adalah orang-orang yang berbuat kebajikan. Orang-orang yang baik hatinya dengan memberikan maaf, bersikap toleran, dan menahan amarah, dia juga termasuk orang-orang yang berbuat kebajikan.

 

  • Agama ini sangat memahami kelemahan makhluk yang bernama manusia ini, yang kadang-kadang jatuh ke lembah kenistaan karena beban hidupnya.

 

  • Sungguh, al-Quran telah memberikan fatwa, nasihat, dan petunjuk kepada mereka (umat Islam generasi awal) perihal keadaan orang-orang Yahudi. Maka hasilnya, mereka mampu mengontrol orang-orang Yahudi. Kemudian, ketika mereka meninggalkan al-Quran, maka keadaan akan berbalik, orang Islam menjadi tunduk kepada orang Yahudi

 

  • Saat itu perintah zakat belum dibuat batasan-batasannya, begitu pula orang-orang yang berhak atas zakat tersebut belum ditentukan golongannya. Namun, prinsip zakat sudah terlebih dahulu ditetapkan.

Judul Buku : Tafsir Ayat ayat Riba

Penulis : Sayyid Qutb

Harga : Rp 50.000 belum termasuk ongkir.

Bagi yang berminat,  Silahkan WA ke eramuslimPlaza di 085811922988,  dengan menyebutkan nama pemesan,  judul buku dan alamat kirimnya agar kami sgera tawarkan.

 

Wa alaikum salam wr wb