Kisah Sejarah Pangeran Diponegoro (8)

“Bagaimana laporanmu Suromenggolo?” bisiknya langsung ke pokok pertemuan.

Lelaki yang disapa Suromenggolo mengangguk pelan. Murid sekaligus orang kepercayaan Kiai Mojo, ulama kharismatik dari Desa Mojo yang berada di utara Surakarta, ini tidak segera menjawab. Dia mengedarkan terlebih dahulu pandangannya ke sekeliling ruangan. Walau nyaris gelap, namun dia bisa merasakan jika seluruh pimpinan pasukan jihad fi sabilillah Kanjeng Gusti Pangeran berkumpul di sini.

Setelah mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, masih sambil duduk bersila, Suromenggolo membungkukkan badan dan mulai mengeluarkan suaranya. Terdengar seperti orang berbisik, namun bisa didengar dengan jelas.

Alhamdulillah. Semakin banyak ulama dan para pendekar yang menyatakan dengan tegas jika mereka akan bergabung dengan kita….”

Pangeran Diponegoro dan semua yang ada di dalam ruangan tersebut juga mengucapkan hamdallahtanda syukur kepada Allah subhana wa ta’ala. Beberapa tahun lalu, Pengeran Diponegoro dan yang lainnya memang bergerak di segenap penjuru negeri untuk menggalang kekuatan untuk memerangi dan mengusir Belanda.