Bertafakkur di Akhir Tahun

Berdasarkan tahun masehi, berarti kita akan mengakhiri tahun 2008 dan akan memasuki tahun 2009. Ternyata sudah ribuan tahun lamanya manusia diberi kesempatan untuk tinggal di bumi atau bahkan mungkin sudah ratusan ribu tahun atau bahkan jutaan tahun, jika dihitung sejak Nabi Adam. Namun, banyak sekali orang-orang yang lupa dengan nikmat yang agung ini, sehingga mereka bukan malah bersyukur pada Yang Maha Pencipta, tetapi malah kufur kepada-Nya dengan melakukan kerusakan-kerusakan di bumi. Banyak orang yang merayakan tahun baru dengan berbagai macam pesta di penjuru bumi. Ada yang lebih suka berfoya-foya untuk menyambut tahun baru dan ada juga yang lebih suka melakuakn ritual dan doa bersama-sama dalam menyambut tahun baru. Tahun baru kali ini nampak seperti biasanya yaitu hampir berdekatan dengan hari Natal, tetapi yang agak beda kalau tahun baru Masehi ini hampir bersamaan dengan tahun baru Hijriyah (1430), keduanya hanya selisih dua hari. Segala sesuatu yang sudah bisa kita lakukan selama ini, semestinya bisa menjadi bahan introspeksi untuk waktu yang akan datang. Sebuah perjalanan hidup tak bisa terlepas dari kesalahan dan kekurangan pada banyak hal. Sehingga untuk meminimalisir kekurangan maka kita perlu bekerja keras.

Bagi setiap individu perlu punya catatan khusus mengenai apa yang sudah bisa direalisasikan dan apa yang belum bisa direalisasikan dalam setahun ini. Tentunya tidak pada semua hal, tetapi cukup pada tarjet-tarjet yang sekiranya bisa mengakibatkan perubahan pada kehidupan seseorang menuju pada kondisi yang lebih positif. Dengan berharap bahwa dengan catatan ini bisa memotivasi seseorang untuk terus berkarya dan berusaha dalam menempuh suatau cita-cita. Ketika introspeksi sudah dilakukan oleh setiap individu, maka penulis yakin akan membawa dampak yang baik bagi kemajuan suatu bangsa. Bangsa akan menjadi bangsa yang hebat ketika setiap individunya memiliki kesadaran dan kedisiplinan yang baik. Artinya bangsa kita tak mungkin bisa melakukan perubahan yang signifikan dalam berbagai macam aspek kehidupan manakala kita tidak mengawali perubahan dari setiap individu.

“ The Life is the change” kehidupan adalah sebuah perubahan. Mungkin pepatah ini yang perlu kita aplikasikan pada kehihupan, tentunya perubahan yang membawa kepada kondisi yang lebih positif dari sebelumnya. Karena tak semua perubahan itu membawa dampak yang lebih positif bagi kehidupan manusia, perubahan yang tidak membawa nilai yang lebih positif yang perlu kita hindari. Sebagaimana yang selalu di sampaikan oleh presiden terpilih AS Barack Hussein Obama dalam setiap kampanye, beliau selalu berkata” CHANGE WE NEED” perubahan yang kita inginkan. Perubahan sangat berarti bagi setiap manusia, perubahan tidak hanya ditekankan pada fisik (dari bayi menuju balita kemudian menuju anak-anak, remaja dan seterusnya), tetapi juga dalam paradigma berpikir yang mampu meninggalkan karakter yang terlalu fanatik terhadap suatu paham, perubahan kepada sikap yang jujur bagi pemerintah dan para pejabat yang sebelumnya sering melakukan korupsi, perubahan yang dilakuakan antara pemeluk beragama dengan saling menghormati untuk menuju kondisi aman dan tentram.

Ada sebuah pepatah dalam bahasa arab", almuhâfadzotu ‘ala alqodîmissholih walakhdzu biljadîdi alashlah, yang artinya menjaga/mempertahankan suatu yang lama (sudah ada) yang baik dan mengambil suatu hal yang baru yang lebih baik. Ada dua poin penting dalam pepatah ini, yang pertama kita mesti mempertahankan suatu kebaikan yang telah ada ketika belum menemukan hal yang baru yang lebih bagus. Poin kedua adalah kita perlu melakukan perubahan dengan mengambil sesuatu yang lebih modern dan memiliki nilai yang lebih bagus dari hal sebelumnya. Pada tahun baru nanti kita semua diharapakan mampu meningkatkan kemajuan dalam bidang kesehatan, pendidikan, sosial, pilitik dan sebagainya.

Kairo, 22 Desember 08

——————–

Profil Penulis

H. Faiz Husaini, Lc. Seorang lulusan S1 Universitas Al-Azhar, Fakultas Usuluddin, jurusan Tafsir dan ilmu-ilmu Al-Qur’an, Kairo, Mesir. Dan sekarang sudah mendaftar di progam S2 di Universitas Al-Azhar, Fakultas Usuluddin, jurusan Tafsir dan ilmu-ilmu Al-Qur’an, Kairo. Selain menjadi mahasiswa juga telah dipercaya oleh masyarakat Mesir untuk menjadi Imam Masjid Nurul Muhammadi sejak tahun 2006-sekarang, tepatnya di kawasan Makrom ‘abid, Kota Nasr, Kairo.