Umat Islam Butuh Saluran Televisi

Media adalah salah satu pilar penyokong demokrasi, maka tidak heran bila media-media saat ini sangat menyudutkan Islam yang notabene setelah komunis runtuh bersama hancurnya uni sovyet adalah musuh utama demokrasi. Maka peran media saat ini sangatlah penting dan menjadi kunci atas kemenangan dari benturan peradaban antara Islam versus demokrasi.

Media mampu menjadikan hitam menjadi putih dan sebaliknya, seorang pelaku pornografi dalam waktu bersamaan menjadi orang-orang yang dipuja masyarakat bahkan seorang guru ngaji bisa menjadi sampah masyarakat, ini semua adalah peran media dalam memuluskan agenda mereka yang sangat mengingginkan terbentuknya tatanan yang bebas dalam bingkai demokrasi yang menjadi ideologi dasar mereka.

Dan karena saat ini musuh utama demokrasi dan yang mengancam eksistensi para pendukungnya adalah Islam dan para aktivisnya, maka dengan dana yang melimpah dan sumber daya manusia yang berkualitas para pendukung demokrasi yang bersekutu dengan ideology yang sangat tidak suka bila Islam bangkit, bersatu untuk meruntuhkan Islam, salah satu senjata mereka adalah media.

Kita lihat sekarang, media dari mulai televisi, koran, majalah dan internet memandang Islam dari sudut pandang yang sama, semua mengambarkan Islam adalah akar dari terorisme, fanatisme dan kemunduran peradaban tanpa pernah umat Islam mampu memberikan pembelaan dan penjelasan kenapa harus timbul sikap perlawanan terhadap penguasa yang dzalim terhadap umat Islam. Semua diterima oleh masyarakat tanpa filter dan penyeimbang berita dari media Islam, mungkin ada counter dari media Islam tapi tidak segencar apa yang diberitakan oleh media-media yang memang mempunyai pandangan yang negatif dari awal terhadap Islam dan kaum Muslimin.

Disinilah peran media Islam sangat dibutuhkan dan diharapkan mampu menjadi alternatif berita yang beredar yang lebih banyak menyudutkan Islam dan selalu bersikap curiga terhadap para aktivisnya. Dan mau tidak mau kita harus mengakui bahwa media yang paling berperan dan dapat di akses seluruh lapisan masyarakat adalah televisi. Televisi yang paling memiliki peran yang sangat vital dan utama dalam menjadikan sesorang atau apapun menjadi seperti keinginan orang-orang yang berkepentingan terhadap berita itu.

Maka dengan potensi umat Islam yang sangat besar ini alangkah baiknya bila umat Islam diajak bersatu dan memperjuangkan berdirinya sebuah stasiun televisi, agar aspirasi dan pandangan umat Islam akan nasibnya sendiri bisa didengarkan oleh orang-orang yang mempunyai pandangan miring terhadap Islam, terutama masyarakat awam yang bertahun-tahun dicekoki oleh televisi yang notabene dikelola oleh orang-orang kafir, agar masyarakat awam mendapat informasi yang jelas tentang agamanya sendiri.

Peran umat dalam mendukung proyek ini harus diberdayakan dari kalangan pengusaha, ulama dan aktivis Islam agar semua kalangan kaum muslimin dapat menikmatinya. Dan bila proyek ini berhasil hendaknya pengelolaan televisi menjadi tanggung jawab semua unsur ormas yang ada dikalangan kaum muslimin, karena bila hanya dikelola oleh salah satu unsur dari kaum muslimin, unsur yang lain merasa tidak memiliki dan mengangap tidak mewakili aspirasi mereka. Perlu kebijakan yang adil dalam hal ini dan penulis yakin umat Islam sudah semakin dewasa dalam melihat keaadan yang mendesak ini untuk tidak mementingkan kepentingan kelompok dan golongan karena kepentingan Islam diatas segalanya.

Semoga proyek ini bisa segera terealisir dan menjadi kenyataan, sebuah saluran televisi yang memperjuangkan suara kaum muslimin yang ditindas dan dibodohi oleh orang-orang kafir, menyuarakan Islam yang benar diatas manhaj Al-Quran dan Sunnah Nabi SAW dan menjadi alat koreksi terhadap kemaksiatan dan kedzoliman yang merajalela.

Kata pepatah “siapa yang menguasai media maka dia akan menguasai dunia”

Wallahu A’lam

Hanif Abdullah; aktivitas sekarang adalah penggiat disebuah komunitas yang menyerukan penegakkan syariat islam secara kaffah yaitu Sharia4indonesia Community. Tentang aktivitas itu bisa diliat di http://sharia4indonesia.com