Catatan Asyari Usman: Andaikata Ada 10 Neno Warisman

Eramuslim.com – Agak lama dulu, saya pernah buat tulisan lucu-lucuan dengan judul “Bagaimana Kalau Kita Punya 10 Luhut Pandjaitan?”. Rata-rata berkomentar bahwa cukuplah satu saja.

Hari ini, saya teringat lagi tulisan itu. Tapi, dalam kaitan dengan aktivitas yang dilakukan oleh Mbak Neno Warisman dalam menyadarkan publik tentang masa depan Indonesia. Beliau ini tulus-ikhlas menjelaskan perlunya ganti presiden di pilpres 2019.

Uztazah Neno pergi keliling Indonesia untuk mendaklarasikan #2019GantiPresiden. Kegiatan ini kelihatannya membuat para penguasa gelisah. Mungkin banyak yang tak bisa tidur. Takut nanti orang lain yang duduk sebagai presiden.

Kegelisahan ini rupanya mengetuk hati para preman dan orang-orang bayaran untuk melancarkan aksi penolakan. Penolakan terhadap Neno Warisman. Batallah perhelatan di Batam dan Pekanbaru.

Di mana-mana Neno disambut puluhan ribu bahkan ratusan ribu rakyat pendukung. Aktivitas sederhana yang murah-meriah ini nyaris tak diliput oleh media besar. Tetapi, orang di seluruh jagad Indonesia bisa tahu. Cepat tersebar.

Masyarakat selalu bersemangat dengan spontanitas untuk hadir dan siap membantu apa saja yang diperlukan. Ke mana pun Neno datang, publik selalu tumpah-ruah dengan kemauan sendiri.

Semua siap berkorban demi masa depan Indonesia. Demi kemaslahatan anak-cucu bangsa dan umat. Mereka korban waktu, tenaga dan dana untuk menyambut Neno. Untuk membantu aktivitas yang konstitusional dan mulia ini.

Luar biasa mbak Neno. Bisa membangkitkan semangat rakyat untuk memperjuangkan kebaikan dan perbaikan. Tapi sekaligus bisa mengguncang sendi-sendi kekuasaan. Bisa menumbuhkan kegelisahan dan kegalauan di kalangan para penguasa negeri.

Tak terbanyangkan andaikata ada 10 Neno Warisman, hari ini.

(Penulis adalah wartawan senior)

(kj/wa)