Falun Gong Berkah Bagi Tiongkok dan Dunia, Bukan Bagian Dari Mata Rantai Agen Bioterorisme, Sebuah Sanggahan

Eramuslim.com

Sanggahan Terhadap Berita Analisis, di media eramuslim.com tanggal 6 Mai 2020 dengan Judul Benarkah Falun Gong, Mata-Rantai dari Bio-Terorisme yang Dilancarkan Para Aktor Non Negara?

Oleh: Gatot Machali, Himpunan Falun Dafa Indonesia (HFDI)

Dalam berita analisis yang berjudul “Benarkah Falun Gong, Mata Rantai dari Bio-Terorisme yang Dilancarkan Para Aktor Non Negara?” yang ditulis oleh Hendrajit (The Global Future Institute) yang dipublikasikan di website  www.eramuslim.com pada 6 Mei 2020, disebutkan sejumlah tuduhan yang tidak benar tentang Falun Gong dalam kaitannya dengan virus Covid-19.

Dalam analisisnya tersebut Falun Gong ditempatkan sebagai tersangka utama, baik dalam menebarkan maupun memprogandakan virus Covid-19. Bahkan turut menyamakan Falun Gong dengan Gerakan Aum Shinrikyo Jepang yang telah melancarkan terorisme biologis-kimia berupa serangan gas Sarin, pada 20  Maret 1995 yang menewaskan beberapa orang. Dituduhkan juga indikasi keterlibatan Falun Gong dalam melancarkan perang biologis, yang dianggap sejalan dengan laporan intelijen Inggris pada Februari 2014 lalu, UK Secret UK Eyes Only, yang disampaikan oleh the Defense Science and Technology Laboratory (DSTL), di Porton Down, Inggris. Dalam artikel tersebut dikatakan bahwa Non State Actors akan berupaya merekayasa virus yang sama mematikannya dengan virus Ebola. Dan dengan tanpa bukti apapun, tiba-tiba dikatakan Falun Gong masuk dalam kategori Non State Actors yang merekayasa virus.

Analis tersebut sangat mendeskriditkan Falun Gong, dan tentu semua tuduhan itu salah – tidak benar dan sangat menyesatkan, tulisan itu bisa menimbulkan kesalahpahaman bagi orang yang membacanya, sehingga memberikan penilaian yang buruk/negative terhadap Falun Gong.

Ajaran Falun Gong, yang diperkenalkan Master Li Hongzhi, sangat jelas melarang membunuh mahluk hidup, tidak mungkin melancarkan terorisme biologis-kimia semacam itu. Falun Gong sepenuhnya adalah suatu metode latihan kultivasi jiwa dan raga, bukan sebuah organisasi kejahatan spiritual yang hendak mencelakakan orang lain. Falun Gong juga tidak berpolitik, kami hanya menyampaikan kebenaran dan mengklarifikasi fakta yang sebenarnya terjadi, mengungkap penganiayaan genosida yang masih dialami oleh praktisi Falun Gong di Tiongkok agar penganiayaan segera berakhir.

Tulisan tersebut juga salah dalam menyebut seolah Media The Epoch Times adalah corong Falun Gong. Hal ini perlu kami jelaskan bahwa Falun Gong itu tidak mempunyai Media. Falun Gong sepenuhnya adalah murni latihan kultivasi, kegiatannya meliputi latihan lima perangkat gerakan dan meditasi, serta belajar prinsip-prinsip Sejati Baik Sabar. Jikalau ada praktisi Falun Gong yang bekerja di media Epoch Times, atau berbisnis di bidang media lainnya, itu adalah urusan pribadi praktisi yang bersangkutan tidak ada hubungannya dengan Falun Gong.