Hai Ahokers , Belum Dilantik, Sudah Ditagih…

Oleh: @JonruGinting

Duhai Para Ahokers, Tidak Ada yang Salah dengan MENAGIH JANJI.

Anda menagih janji kampanye Anies-Sandi, ya saya SANGAT SETUJU. Saya sebagai pendukung mereka, justru punya alasan yang jauh lebih kuat untuk menagih janji-janji mereka.

Sebab sebagai pemilih, saya punya tanggung jawab yang sangat besar terhadap pilihan saya. Jika saya tidak menagih janji, justru itu artinya saya tidak bertanggung jawab terhadap pilihan saya.

Karena itu, justru saya dan para pendukung Anies-Sandi lainnya insya Allah akan menjadi orang pertama yang akan menagih janji-janji Anies Sandi.

Jika Anies Sandi nanti terbukti ingkar janji, maka kami pula akan menjadi orang pertama yang akan mengkritik mereka.

Kami bukan tipe pencinta buta seperti Anda, yang berprinsip “junjunganku selalu benar, tak mungkin salah.”

Jadi Para Ahokers Sekalian, Tidak Ada yang Salah dengan MENAGIH JANJI. Kami Sama Sekali TIDAK MENYALAHKAN Anda yang Menagih Janji Anies Sandi.

Justru, kami akan dengan sangat senang hati, bekerja sama dengan Anda dalam menagih janji Anies Sandi.

Yang Kami Permasalahkan Adalah:

(1). TAGIHAN ANDA TERLALU DINI
Ingat: Anies Sandi baru akan dilantik Oktober 2017 nanti. Ibarat tagihan kartu kredit yang baru akan jatuh tempo tanggal 20 Oktober 2017, tapi Anda sudah mendatangkan debt collector pada tanggal 20 April 2017. Ini tindakan yang sangat konyol, Para Pemirsa Sekalian!

Mbok ya sabaran dikit gitu lho. Tunggu hingga Anies Sandi dilantik. Bisa?

(2) ANDA BERSTANDAR GANDA
Dulu saat kampanye, Jokowi dan Ahok juga mengumbar banyak sekali janji. Namun Anda TIDAK PERNAH MENAGIHNYA. Padahal Anda sebagai pemilih Jokowi, tentu bertanggung jawab penuh atas pilihan Anda. Seharusnya Anda sebagai pemilih merasa sangat kecewa karena Jokowi dan Ahok tidak menepati janji.

Namun apa yang terjadi?

Di saat kami yang menagih janji Jokowi, Anda menuduh kami tukang fitnah, provokator, gagal move on, masih sakit hati karena jagoannya kalah, dan sebagainya.

Tuduhan yang sangat menyakitkan. Namun alhamdulillah, untungnya kami SANGAT SABAR menghadapi semua tuduhan tersebut. Sebab tuduhan-tuduhan Anda itu memang hanya tuduhan ngasal bin ngawur plus kacau balau.

Dengan kemenangan Anies-Sandi, dan munculnya perilaku Anda seperti poin (1) dan (2) di atas, semoga ANDA MULAI SADAR bahwa tuduhan-tuduhan Anda terhadap kami tersebut ternyata kini MENJADI BUMERANG bagi Anda sendiri.

Sebab justru kini terbukti, Anda semualah yang melakukan semua itu.

Anda ternyata terbukti gagal move on, masih sakit hati karena jagoannya kalah. Dan hanya beberapa hari setelah kemenangan Anies Sandi, saya menemukan sejumlah posting yang isinya memfitnah dan menjelek-jelekkan Anies Sandi beserta para pendukung mereka.

Duh! Apa yang Anda lakukan hari ini, kok sama persis dengan semua yang dulu kalian tuduhkan terhadap kami, ya?

Semoga Anda semua cepat sembuh dari stress akibat sebuah kekalahan, yang sebenarnya hanya hal biasa di dalam demokrasi.

Setiap orang seharusnya siap untuk menang, siap untuk kalah.

Jika menang, dia tidak sombong. Jika kalah, dia legowo. Kami sebenarnya sudah menerapkan ini, alhamdulillah. Kami pernah kalah, dan kini menjadi pemenang.

Ketika kalah kami legowo. Namun tentu kami sebagai warga negara merasa punya tanggung jawab untuk mengontrol pemerintahan dengan cara mengkritik mereka, mengingatkan mereka jika berbuat salah. Itu baru warga negara yang baik namanya.

Dan ketika menang, kami berusaha untuk tidak sombong, tidak balas dendam kepada Anda yang dulu rajin membully, menghina,bahkan memfitnah..

Kami bahkan berusaha untuk merangkul Anda, agar kita bekerja sama membangun Indonesia dan Jakarta.

Semoga Anda semua menyadari hal tersebut.

Salam Sembako #eh 🙂

Jakarta, 23 April 2017
Jonru Ginting

*_Emang klo orang panik itu suka salah langkah y…makanya gak usah panikan…_*
Salam ??k ??ce