PELAJARI INI !, HARI RAYA NATAL DALAM TIMBANGAN AL-QUR’AN

Oleh Ustadz Fatuddin Jafar

Eramuslim.com – Setiap tanggal 25 Desember kaum Nasrani mengadakan acara Natal. Dalam keyakinan mereka hari tersebut adalah hari kelahiran Isa Al-Masih yang mereka yakini sebagai “Anak Tuhan”.

Ada enam (6) pertanyaan mendasar terkait hari raya Natal dan keyakinan kaum Nasrani tsb :

1. Benarkah Isa lahir tg 25 Desember?
2. Benarkah Isa itu anak Tuhan?
3. Apa status manusia mengatakan Isa itu anak Tuhan?
4. Apa hukuman bagi manusia yang mengatakan Isa itu anak Tuhan?
5. Benarkah Isa mengajarkan pada manusia bahwa dia dan Ibunya adalah Tuhan sehingga pantas untuk disembah?
6. Apa hukumnya umat Islam ikut merayakan Natal, atau mengucapkan selamat natal, atau memakai atribut kaum Nasrani yang digunakan untuk acara hari Natal?

1. Benarkah Isa lahir tanggal 25 Desember?
Menurut Al-Qur’an, sebagai Firman dan wahyu Allah terakhir setelah Taurat dan Injil, Isa dilahirkan pada musim kurma sedang berbuah ranum atau disebut dengan “ruthab”.

Musim “ruthab” itu di musim panas berkisar antara bulan Mei sampai Agustus. Sedangkan bulan Desember adalah musim dingin. Allah berfirman dalam surah Maryam ayat 23 – 25 :

Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, “Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan.” (23) Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. (24) Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan ruthaban janiyya (buah kurma yang masak/ramum) kepadamu. (25)

Dari ayat-ayat tersebut jelas sekali bahwa Nabi Isa dilahirkan Allah dari ibunda Maryam bukan di musim dingin alias bulan Desember.