Indonesia dalam Ancaman Akidah

Eramuslim.com

Oleh: Riza Febrita (Ummu Zayta)

Kabar Persatuan Deklarasi Dukun Nusantara (Perdunu) di Banyuwangi, Jawa Timur menghebohkan publik. Pasalnya Perdunu akan membuat festival santet pertama di Indonesia.
Kabar tersebut dibagikan akun @zonafakta di Instagram. Dalam unggahan tersebut, festival santet akan dilaksanakan pada bulan Suro atau Muharam.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat angkat bicara terkait adanya Persatuan Dukun Nusantara di Banyuwangi, Jawa Timur. Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan mengatakan MUI telah mengeluarkan fatwa soal larangan perdukunan dan peramalan Nomor: 2/MUNAS VII/MUI/6/2005.
“Ya, kalau dari MUI, kan sudah ada fatwa kan, terhadap perdukunan dan peramalan,” ujar Amirsyah saat dihubungi, Sabtu (6/2/2021). (News.detik.com/7/02/2021)

“Intinya perdukunan itu dilarang, itu karena menimbulkan banyak mudarat, di antaranya merusak keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT,” sambungnya.

Sebenarnya Indonesia dalam ancaman kesyirikan sudah dari zaman dulu. Namun saat ini sudah dibuat formal dan dilembagakan.

Syirik adalah masalah urgen dalam akidah. Sementara akidah adalah penentu ketaatan dalam diri setiap muslim.

Benarkah perkara ini tak ada kaitannya dengan peran negara. Negara adalah perisai umat, sebagai penjaga akidah masyarakat. Maka bertanggungjawab atas setiap perkara yang terjadi dalam masyarakat. Bila akidah sebagai dasar saja sudah rusak maka jangan heran Allah cabut keberkahan dari negeri ini.

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Qs. Al-A’raf: 96)

Ini bukan urusan rukun iman kedua atau ketiga melainkan urusan iman kepada Allah yang di letakkan pada rukun iman pertama.

Perkara syirik bukanlah perkara sepele karena merupakan satu-satunya dosa yang mengekalkan pelakunya di neraka.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya…”
[An-Nisaa’: 48]