Jenderal Moeldoko Perintahkan Membakar Bendera ISIS (Tulisan Syahadat) Bila Berkibar

Panglima-tni-jenderal-moeldokoOleh Bahrunnaim (pengamat gerakan islam)

Dikutip dari Metrotvnews.com, Jakarta: Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan bahwa Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) tidak boleh berkembang di Indonesia. Bahkan Moeldoko memerintahkan untuk membakar bendera ISIS jika masih ada yang berkibar.

“Saya sampaikan, kalau perlu bakar benderanya (ISIS) ,” kata Moeldoko kepada media setelah memberikan pembekalan kepada ratusan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan 2014 di Aula Markas Komando Paskhas Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (7/8/2014).

Ucapan panglima TNI sebenarnya mampu memicu konflik terhadap umat Islam, karena berhubungan dengan bendera syahadat yang merupakan ikrar keimanan umat Islam kepada agama. Barangkali banyak orang yang tidak mengetahui, bahwa bendera ISIS adalah bendera berkalimat syahadat. Dan ada lambang cincin Rasul didalamnya yang juga sebagai stempel resmi negara Islam jaman Rasul.

Apakah umat Islam melupakan bahwa sebelum ucapan ini, the jakarta post pernah memprovokasi hal yang sama dalam karikaturnya? Ataukah kasus anak punk semarang yang juga membakar bendera syahadat beberapa bulan silam?

THE JAKARTA POST

Pernyataan Panglima TNI tentang pembakaran bendera tauhid cukup mengundang perhatian. Karena beberapa waktu yang lalu, harian “The Jakarta Post” menampilkan karikatur bendera tauhid “isis” yang dimodifikasi sebagai tengkorak manusia (bajak laut).

Saat itu, banyak kaum muslimin bereaksi keras. Bahkan harian The Jakarta Post sempat didemo oleh beberapa kelompok islam ataupun didatangi untuk diajak audiensi. Kaum muslimin saat itu mengganggap pelecehan karikatur The Jakarta Post karena berarti pelecehan terhadap kalimat tauhid (syahadat) didalam Islam.

Perwakilan JAT dan HTI sempat datang dan berdialog yang akhirnya membuat the Jakarta Post menarik karikatur dan meminta maaf.

PEMBAKARAN BENDERA TAUHID SEMARANG

Beberapa bulan silam, dunia maya juga dikejutkan oleh aksi sekelompok anak punk -yang menurut pengakuannya hendak membuat cover majalah- yang membakar bendera tauhid. Alasannya adalah Islam sering dijadikan kedok kekerasan setelah sebelumnya ia mengaku pernah dikeroyok oleh aktifis islam. Ia juga mengaku hal tersebut bukan berarti ia memusuhi Islam dan umat Islam.

Saat itupula, aktifis sejumlah aktivis Islam Semarang bereaksi. Baik melalui akun facebooknya, maupun dengan cara mendatangi tempat-tempat berkumpulnya anak jalanan seperti di perempatan Milo, Semarang. Semua umat Islam sepakat, pembakaran terhadap bendera yang terdapat kalimat tauhid adalah penghinaan terhadap Islam dan kaum muslimin.

PROVOKASI

Oleh karenanya, ucapan panglima TNI Moeldoko harus bisa dikonfirmasi apakah hal tersebut karena ketidak tahuannya terhadap kalimat syahadat didalam bendera tersebut? Layakkah hal tersebut dilakukan oleh TNI yang memiliki ibu kandung umat Islam yg telah melahirkan dan membesarkannya? Layakkah ucapan tersebut sekiranya disamakan dengan tindakan anak punk Semarang yang telah membakar bendera syahadat tanpa alasan? Ataukah ucapannya sebagai bentuk provokasi yg tidak sengaja sebagaimana the jakarta post pernah tidak sengaja melakukannya juga?

Panglima TNI harus menyadari bahwasanya harus membedakan antara gerakan dan simbol yang digunakan. Apa yang digunakan oleh yang media sebut ISIS adalah kalimat syahadat dan simbol cincin Rasul yang sebagai panutan umat Islam. Panglima TNI harus menyadari bahwa solusi penanganan ISIS juga harus melibatkan umat Islam karena berhubungan erat dengan kalimat syahadat, simbol islam, dan entitas kaum muslimin.