Jepang Tidak Butuh Tuhan?

Eramuslim.com -Seorang sahabat saya tinggal di Jepang 20 tahun lebih, mulai dari kuliah, bekerja, sampai berkeluarga dan membesarkan anak-anak mereka di sana.

Satu hal yang membuat mereka resah awal-awal tinggal di sana adalah kesulitan mendapatkan makanan halal terutama daging. Bermodal nekat mereka merintis usaha penyembelihan daging secara Islam.

Sahabat saya, sebut saja namanya Safitri, dan suaminya, panggil saja Eko, mengajak seorang butcher resmi dan bersertifikat untuk bekerja sama.

Setelah melalui diskusi yang alot (karena di sana standar dan peraturannya sangat ketat), akhirnya mereka diijinkan untuk menggunakan fasilitas penyembelihan daging untuk konsumsi sendiri. Safitri dan Eko kemudian menyembelih ayam dengan tangan mereka sendiri.

Berawal dari memenuhi kebutuhan sendiri, kemudian menyanggupi permintaan teman dan komunitas muslim setempat. Sang suami naik sepeda mengantarkan sendiri daging sembelihan ke rumah-rumah pemesan.

Fast forward, 20 tahun kemudian usaha mereka Azhar Food telah berkembang sangat pesat jadi pensuplai daging dan makanan halal terbesar di seluruh Jepang dan juga diekspor ke berbagai negara lain. Mereka juga memasok Muslim Food untuk maskapai penerbangan Jepang. Sekarang bisnis mereka mencakup Edutour dan Halal Tour di seputar Jepang. Dan orang Jepang ternyata tidak anti agama, mereka justru menyambut perkembangan ini dengan baik.