Kebangkitan Islam Suatu Keniscayaan

Oleh: Adam Cholil

(Aktifis Gerakan Islam, tinggal di Gresik)

Tidak bisa dipungkiri bahwa sampai saat ini kondisi mayoritas Umat Islam masih sangat memperihatinkan. Dalam berbagai aspek kehidupan, Umat masih sangat jauh tertinggal dibanding dengan bangsa dan umat lainnya. Dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, dan berbagai bidang kehidupan lainnya.

Kemiskinan, tingkat pengangguran yang tinggi, kebodohan, tingkat kesehatan yang rendah, gizi buruk, keterbelakangan, merajalelanya berbagai aktivitas kemaksiatan, dan masih banyak lagi potret buram menghiasi catatan harian Umat ini. Belum lagi penjajahan, baik fisik maupun non fisik, yang dilakukan oleh Negara-negara kafir, sampai saat ini masih terus berlangsung, sementara umat Islam tidak bisa berbuat banyak, selain mengumpat dan mengutuk. Sungguh sangat kontras dengan apa yang telah disebutkan Allah dalam AlQur’an:

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.(QS. Ali Imran:110)

Juga hadis Nabi saw.:

أَلإْسْلاَمُ يَعْلُو وَلاَيُعْلَى عَلَيْهِ

Islam itu agama yang tinggi, tidak ada yang lebih tinggi darinya.

Sebagaimana disebutkan dalam alqur’an dan hadis di atas, seharusnya Umat Islam menjadi umat yang unggul dan memimpin dalam segala bidang, baik berkaitan dengan material (maadiyah) maupun spiritual (ruhiyyah). Sebagaimana telah dicapai pada masa lalu, saat umat Islam masih memiliki sebuah Negara, yakni Khilafah Islamiyah. Saat itu Islam menjadi kiblat peradaban dunia. Selama 13 abad lamanya, semenjak didirikannya Daulah Islamiyah pertama oleh Rasulullah saw., di Madinah, dan dilanjutkan oleh para Khalifah, Islam telah menuai kegemilangan dalam berbagai bidang kehidupan. Citra Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin, benar-benar terwujud dan dapat dirasakan bukan hanya oleh Umat Islam sendiri, tapi oleh seluruh penduduk dunia.

Mewujudkan Kebangkitan Umat

Bisakah Umat Islam bangkit dan meraih kembali kejayaannya? Tentu bisa. Tinggal ada kemauan dari diri Umat Islam sendiri untuk mewujudkannya. Dalam rangka mewujudkan kebangkitan Islam ada beberapa hal yang harus dilakukan:

 

Pertama, hendaknya kebangkitan Umat ini diawali dengan membangkitkan taraf berpikirnya. Dari berpikir yang hanya sekedar untuk hidup (materialistik), menjadi berpikir yang berusaha memperjuangkan kemuliaan manusia yang didasarkan kepada akidah Islam (spiritual). Para Sahabat radhiyallahu ‘anhum, dahulu, bangkit dengan akidah Islam yang mereka anut. Akidah Islam yang produktif, yang mampu menjadikan mereka manusia yang memiliki kepercayaan diri dan berani tegak diatasnya. Padahal sebelumnya, mereka adalah bangsa jahiliyah, yang hidup dalam keterbelakangan secara fikrah (pemikiran) dan budaya. Tidak butuh waktu lama, kejayaan Islam bisa diraih. Saat Rasulullah saw. masih hidup, mercusuar Islam sudah mampu menerangi jazirah Arab dan sebagian wilayah Eropa dan Persia.

Kedua, Umat Islam harus kembali kepada agamanya (syari’ahnya), dalam menjalani kehidupan. Dalam hal ekonomi, politik, sosial, pendidikan, hukum, dan budayanya harus berdasarkan kepada ajaran Islam (alqur’an dan sunnah). Hal ini tentu harus diawali dengan penguasaan ilmu (tsaqofah) Islam terlebih dulu. Tradisi ijtihad harus kembali dihidupkan di tengah-tengah kaum Muslimin. Selanjutnya, apa yang bisa diterapkan saat ini, baik yang menyangkut aktivitas individu, seperti membiasakan berbusana Muslim, mu’amalah yang halal, berakhlak mulia dan lain-lain,  maupun yang berkaitan dengan masyarakat, seperti pergaulan Islami, bertetangga berdasarkan Islam, amar makruf nahi munkar, dan yang lainnya, bisa segera direalisasikan, sebagai upaya sosialisasi dan membentuk kebiasaan hidup dalam suasana Islami.

Ketiga, diupayakan penerapan syari’at Islam melalui kehidupan bernegara. Agar seluruh tatanan kehidupan Islam bisa diaplikasikan secara sempurna. Karena banyak dari ajaran Islam yang tidak bisa diterapkan oleh individu maupun masyarakat. Pengaturan kebijakan ekonomi, sosial, politik, hukum, semuanya hanya bisa dilaksanakan oleh negara. Tentu hal ini harus ada upaya serius dan berkesinambungan dari berbagai komponen umat. Mulai dari individu, organisasi, masyarakat, para pemegang kebijakan dan lainnya harus bekerjasama dalam mengupayakannya. Tidak bisa hal ini diserahkan kepada satu organisasi saja, atau satu tokoh saja, tetapi seluruh Umat, sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya.

Jika ketiga hal diatas bisa dilaksanakan secara menyeluruh, maka kebangkitan Islam bukan lagi sebuah impian penghias tidur, tetapi kenyataan yang akan segera terwujud. Disamping itu, bahwa kebangkitan Islam di abad ke 15 H,  sebagaimana banyak diramalkan para tokoh Islam terus menjadi wacana yang semakin hari terus mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan. Bukan saja dari kalangan Islam, banyak dari kalangan non Islam bahkan sudah memprediksikan tahun 2020 sebagai era bangkitnya Islam yang akan menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan.

Keniscayaan Bangkitnya Islam

Kalau kita coba mencermati perkembangan Islam dewasa ini, baik secara kualitas maupun kuantitas, nampak mempunyai kecenderungan meningkat. Kesadaran para Muslimah untuk mengenakan busana taqwa semakin meluas. Dan yang mengagumkan, kesadaran tersebut banyak muncul dikalangan Muslimah yang taraf pendidikannya tinggi dan pergaulannya luas. Kalau di era 80-an, tentu kita akan kesulitan mencari Muslimah di kantor-kantor, pabrik-pabrik, mahasiswi atau bahkan pelajar SMA yang mengenakan jilbab. Tapi sekarang hal itu sudah lumrah. Bahkan banyak dikalangan selebritis yang konsisten mengenakan busana Muslimah.

Sistem ekonomi dan perbankan berbasis syari’ah,  menjadi trend dan tuntutan pasar yang tidak mungkin dihindari. Bahkan, bank-bank asing sudah banyak yang memiliki divisi syari’ah. Semangat Islamisasi juga menjalar kepemegang kebijakan. Banyak pemerintah daerah yang membuat peraturan bernuansa syari’ah. Seperti perda anti pelacuran, miras, dan beberapa perda yang secara tegas melarang kemaksiatan. Kota Tangerang bahkan memiliki motto “Akhlakul Karimah”, yang mencerminkan cita-cita membentuk masyarakat yang berakar kemuliaan akhlak, yang tentunya hal tersebut merupakan bagian dari upaya implementasi syari’at Islam.

Dalam bidang pendidikan, sekolah berlabel Islam kini semakin banyak diminati, karena dinilai memiliki kelebihan dalam mendidik siswa. Di sekolah berbasis Islam tidak hanya diajarkan pelajaran umum tetapi juga agama.

Dunia perfilman menunjukkan kecenderungan digandrunginya film-film bernafaskan Islam. Film ayat-ayat cinta merupakan fenomena menarik sekaligus fakta yang membantah opini yang selama ini berkembang, bahwa film bernuansa Islam tidak laku dijual.

Dan masih banyak lagi bukti-bukti yang menunjukkan kerinduan Umat akan kembalinya Islam yang akan membawa kepada sebuah kehidupan yang bermartabat. Hal tersebut merupakan sinyal terang, bahwa kebangkitan Islam merupakan sebuah keniscayaan. Semoga Allah menyegerakan terwujudnya kehidupan yang Islami di tengah-tengah kita. Amin. Wallahu waliyyut taufiq wailahit takilan.[]