Tentang Masjid Al-Aqsha: Kesalahan Orang yang Menyalahkan

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saat membaca berita di Eramuslim tentang aksi PKS, mengingatkan saya pada kemelut di tubuh ummat saat terbit buku Tahafutut Falasiah (Kesalahan Orang-orang Filsafat) yang dijawab dengan buku Tahafutut Tahafut (Kesalahan Orang yang Menyalahkan).

Eramuslim dengan lantang menyalahkan bahwa Kubah As Sakhra yang ada dalam munasharah adalah bukan Al Aqsho. Penulis berita meyakinkan pembaca bahwa masjid Al Aqsha adalah yang berwarna hijau. tapi dalam bagian tulisan itu pula penulis menyampaikan bahwa pintu al maghariba telah runtuh akibat digali Zionis. padahal, pintu tersebut tidaklah termasuk bagian utuh dari masjid berkubah hijau tersebut. dia terletak di salah satu komplek yang disana ada masjid berkubah emas dan berkubah hijau. maka timbul pertanyaan balik, sebenarnya yang disebut Al Aqsha itu adalah yang masjid yang berkubah hijau atau komplek yang disana terdapat masjid berkubah emas, masjid berkubah hijau, pintu air, bahkan kebun yang ditanami pohon Zaitun?

Mari kita simak penjelasan orang yang memang betul-betul concern dengan Al Aqsha dan hidup di sekitarnya, salah satunya adalah Sheikh Ra’ed Salah. beliau menyatakan bahwa Qubbah ash Shahrah (kubah batu), Masjid, Pintu Gerbang, Air Mancur Umum, Kubah-kubah, dinding-dinding dan bangunan dalamnya adalah masuk dalam Masjid Al Aqsha.

Bahkan Mujiruddin Al Hanbaly (dalam bukunya yang berjudul Al Uns al Jalil) menulis :

"Sudah hal yang umum di kalangan orang-orang bahwa Aqsha adalah sesuatu yang terletak ke arah Kiblat, masjid yang dibangun pada wilayah terdepan termasuk mimbar dan mihrab. Sementara yang benar bahwa Aqsha adalah sebuah nama buat seluruh apa yang berada di dalam halaman yang terletak di dalam tembok-tembok termasuk bangunan yang terletak di sisi paling depan dan lainnya, Kubah Batu, koridornya dan lainnya. Aqsha berarti seluruh apa yang berada di dalam tembok-tembok.”

Sebagai contoh, tembok di sebelah barat adalah bagian dari Masjid Al Aqsha. Dan Tembok Buraq (Tembok Ratap) yang juga diasumsi sebagai bagian dari tembok sebelah barat juga merupakan bagian dari Masjid Al Aqsha. Ribat al Kurd yang menjadi bagian dari tembok sebelah barat juga merupakan bagian dari masjid Al Aqsha bersamaan dengan seluruh pintu gerbang di sisi barat tembok seperti gerbang Maghareba dan seluruh bangunan yang berada di tembok barat seperti Sekolah Tankziye. Semuanya menjadi bagian dari masjid Al Aqsha.

Kemudian, ketika ada sebagian orang yang mengasosiasikan salah satu bagian dari Al Aqsha sebagai Al Aqsha maka dia salah? Sama halnya ketika manusia hanya dilihat hatinya apakah tidak bisa mewakili seluruh bagian manusia? Sedangkan hal itu termaktub dalam hadits.

Sebagian analis menyatakan bahwa awal kemunduran ummat Islam di masa lampau dalam hal keilmuan adalah saat dimulainya polemik antara kitab Tahafutut Falasiah (Kesalahan Orang-orang Filsafat) dengan kitab Tahafutut Tahafut (Kesalahan Orang yang Menyalahkan).

Semoga Eramuslim bukanlah pemula bagi kemunduran ummat Islam yang sudah mundur ini dengan berbagai tulisannya. Amin.

Sarimin. ([email protected])

Wa’alaikumussalam wr. wb.

Terima kasih atas komentarnya terhadap berita yang telah kami tayangkan kemarin. Kami hanya meluruskan bahwa bangunan berkubah emas yang ditampilkan dalam foto dan miniatur pada demo lalu, seperti yang dipahami umumnya masyarakat kita sebagai simbol sebuah masjid dan bukan bagian luar atau halaman masjid, adalah bukan kubah masjid Al-Aqsha. Karena masjid Al-Aqsha mempunyai kubah tersendiri, dan tidak berwarna emas.

Sekali lagi, terima kasih atas komentarnya.

redaksi.