Menapaki Jalan Labirin Pendidikan Indonesia

Oleh: M. Syihabulhaq

(Mahasiswa FPIK UNPAD-Humas KAMMI Sumedang)

Dunia pendidikan Indonesia lagi-lagi tercoreng dengan sedikit banyak adanya beberapa kasus yang melibatkan pengajar dan peserta didik di tanah air kita tercinta. Sangat miris memang, ketika ada pengajar yang tega dan berani melakukan tindak asusila terhadap anak didiknya. Terlebih lagi sangat memprihatinkan, ada Wakil Kepala Sekolah yang juga terduga melakukan tindakan asusila terhadap peserta didiknya.

Ada apa sebenarnya yang terjadi dengan dunia pendidikan kita? Alih-alih akan segeranya dilaksanakan Kurikulum Pendidikan 2013 bulan Juli nanti, institusi pendidikan dikejutkan dengan maraknya kasus tindakan asusila yang dilakuakan oleh para pengajar terhadap anak didiknya dan maraknya kasus kenakalan remaja. Bahkan Komisi Perlindungan Anak melansir kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di sekolah persentasenya nomor dua setelah kekerasan seksual anak di rumah. Berdasarkan data aduan kekerasan terhadap anak selama 2012. Dari 2.637 aduan yang masuk, sekitar 60 persennya merupakan kasus kekerasan seksual.

 

Adakah yang salah dengan sistem pendidikan di negara kita?

Di dalam amanat Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa, tujuan dari pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Lebih jelas lagi ditegaskan pada Pasal 31 ayat 3 yang mengarahkan untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia.

Berkaca pada fenomena belakangan yang terjadi pada dunia pendidikan Indonesia sangat jauh dari cerminan amanat konstitusi. Maka dari itu, sistem pendidikan Indonesia seharusnya lebih mengacu kepada amanat konstitusi. Sejauh ini rencana akan diberlakukannya Kurikulum 2013 buan Juli nanti masih dalam perdebatan yang alot anatara Mendikbud dan DPR Komisi X. Sebab penerapan Kurikulum 2013 terlihat tergesa-gesa dan tidak konsisten. Salah satu contohnya, konsep tematik yang awalnya hanya di terapkan di kelas 1-3 Sekolah Dasar (SD), belakangan berubah drastis dan akan diterapkan di semua kelas 1-6 SD.

Rencana peleburan sejumlah mata pelajaran di jenjang sekolah dasar, juga menjadi salah satu hal yang sulit diterima. Di dalam pengintegrasian atau peleburan ini akan menimbulkan masalah, terutama terkait keberadaan guru. Sebab hal ini nantinya berdampak pada kemungkinan pengurangan jumlah guru, juga belum tentu guru yang mengajar paham betul mata pelajaran yang sudah mengalami peleburan tersebut. Mengingat waktu tahun ajaran baru yang semakin dekat dan belum ada kenampakan yang jelas akan arah Kurikulum 2013 ini. Apakah pendidikan nantinya akan berbasis isi atau kompetensi?

Dunia pendidikan Indonesia bisa diakatan seperti menapaki jalan labirin. Kurikulum yang sering kali terjadi perubahan mengakibatkan arah pendidikan Indonesia yang kurang begitu jelas. Pengembangan kurikulum memang harus dilakukan untuk dapat menyesuaikan dengan persaingan global. Namun, substansi dan akar permaslahan kurikulum kita terletak pada penanaman karakter yang melibatkan pengajar dan peserta didik. Yang di mana sudah jelas dan gamblang, di dalam amanat konstitusi bahwa pendidikan Indonesia haruslah mengacu kepada mencerdaskan kehidupan bangsa melalui cara penyelenggaraan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia.

Oleh karenanya amanat konstitusi terhadap dunia pendidikan, sudah menjadi konsekuensi dari kebijakan dasar penegembangan kurikulum yang bersifat tematik dan integratif. Disamping itu juga, sudah menjadi kewajiban setiap elemen bangsa. Baik itu guru dan orang tua ataupun para pejabat negeri untuk memberikan contoh baik dan sikap yang menumbuhkah karakter manusia Indonesia yang bejiwa kuat, berkarya cipta, beremental pemberi, ramah, sopan santun dan menjujung tinggi norma-norma kemanusiaan serta agama kepada anak-anak penerus bangsa.

 

Wahai ibu pertiwi

Kini engkau merindukan anakmu

Anakmu yang lahir dari ilmu para gurumu

Yang akan menjadikan engkau makmur dan sejahtera

Menjadikan engkau guru dari semua peradaban dunia

Ini semua tercipta atas ilmu para gurumu yang kau wariskan untuk anakmu

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru

Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku

Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan

Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa

 

 

Jatinangor, 11 Maret 2013