Nasihat Ulama dan Tokoh Untuk Muslim Jakarta

istiqlal-silaturrahim-akbarEramuslim.com – Konstelasi dan iklim politik DKI Jakarta begitu terasa menguat dewasa ini.

Setelah serangkaian peristiwa yang menghebohkan semisal kasus RS Sumber Waras, kasus tanah Cengkareng, dan Polemik Reklamasi dibiarkan dan senyap ditelan bumi, publik dihebohkan dengan penangkapan Ketua DPD RI atas OTT KPK. Mendekati pilkada DKI 2017, adakah fenomena ini menjadi “permainan”?

Bagaimana nasihat ulama dalam menyikapi fenomena ini? berikut pesan-pesan penting ulama dalam Tabligh Akbar Aliansi Umat dan Bangsa pada hari Ahad, 18 September 2016 di Masjid Kemerdekaan a.k.a Masjid Istiqlal.

 

1. Prof. Didin Hafidhuddin
“Kita membutuhkan pemimpin yang berakhlak. Susah jika pemimpin tidak pernah sholat. Kita buktikan, kita akan memiliki Gubernur DKI yang baru.”

2. Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin
“Ada orang dianggap bersih, padahal penuh kotoran”

3. Ustadz Bachtiar Nasir
“Bolehlah IG ditangkap, tetapi kasus sumber waras dan cengkareng juga perlu diungkap. Dalam menyikapi serangan fajar, uang suap haram diterima. Menyentuh uangnya saja, najis mugholazhoh.”

4. Dr. Hidayat Nur Wahid
“Dari masjid, kita menjaga takwa. Dari masjid kita menjaga Jakarta.
Dalam konteks ini (pilkada DKI-red), kita tentunya tidak ingin dipimpin orang yang dzolim.”

5. Prof. Dr. Amien Rais
“Umat jangan sampai retak dan ikhtilaf dalam pilgub DKI ini. Kita akan terus melawan kedzoliman demi kebenaran dan bangsa Indonesia”

6. Ustadz Fadzlan Garamatan
“Ulama negeri ini menangis karena negeri ini menangis. Jakarta adalah barometer Indonesia. Tidak boleh ada kedzoliman. Jika Jakarta rusak, negeri yang lain akan rusak. Ada ulama yang dibayar, menerjemahkan ayat quran sesuai nafsu mereka.”

7. Nachrowi Ramli
80% DKI Muslim, mestinya kita menang. Kalau tidak ada yang berkhianat.

8. K.H. Dr. Habib Rizieq Syihab
Beliau membuka orasi dengan membaca surat Ash-Shoff ayat 8 (kami menyarankan pembaca merenungi surat ini-red).

Pejuang-pejuang Islam jangan putus asa.

Beliau bertanya dengan nada tinggi kepada para hadirin,
apakah siap bela Islam? apakah siap bela Al-Quran? apakah siap bela Allah?

Serempak, jamaah menjawab, “Siaaaap… Allaahu Akbar”

kemudian, Dr. Habib Rizieq melanjutkan lagi orasinya,

Tapi, kita dituduh keras?
tapi, kita dicaci maki?
tapi, kita difitnah?
diteror, dituduh radikal, dituduh ekstrimis…

Apakah kita siap dengan semua risiko itu? (red)

Jamaah menjawab, “Masa bodooooo…. sebodo teing!!”

Habib melanjutkan, “Apa hukum memilih pemimpin kafir?”

Jamah serempak menjawab
” haram!!”

Habib bertanya lagi,
tapi rajin, cerdas, baik?

Jamaah menjawab serempak, “Masa bodooo!!!”

Habib juga berpesan kepada para pemuda’
” Wahai para pemuda, tancapkan di hatimu semua, ayat-ayat kitab suci harus di atas ayat-ayat konstitusi, maka, ayat-ayat kitab suci menjadi harga mati yang harus ditaati” (ts/wa)

 

Diresume dan disusun ulang oleh

Ghulam Azzam Robbani
Ex Ketua Umum Rohis SMAN 78 Jakarta
Ex Pemimpin Perusahaan Lembaga Pers Mahasiswa Media Center STAN
Alumnus Akuntansi STAN ’09 dan UI ’13
IG: @muslimup.id
FB Fan Page: @muslimup.id