Puisi untuk Palestina

Kesucian yang Terluka

:untuk Palestina

Apakah disebut suci,
bila ia telah dijajah dan dijarah?
bila hak tidak lagi tegak?
bila hidup kian meredup?
bila tangis dan darah tlah lebur menjadi tanah
merah.

Apakah itu kesucian,
bila disana tiada yang bernama keadilan?

bila
kaktus bahkan tak sanggup berduri?
bila
angin gurun bahkan tidak sanggup bertiup
kalah dengan deru pesawat
dan gemuruh bombardir rudal.

Apakah kesucian masih berharga,
bila jeritan tak lagi didengarkan?
bila raungan anak kecil tak lagi dihiraukan?
bila kemanusiaan tidak lebih berharga daripada
selintas nafsu kebinatangan.

Masihkah ada kehormatan di Tanah Suci Palestina?
Tanah Suci yang tercabik – cabik kemuliaannya,
tanah para nabi yang terluka.

Masihkah ada Palestina?
di hati kita?

Aku bahkan tak bisa berbuat apa – apa

Kehangatan itu memercik
memantik,
mencipta serupa nuansa cinta.

Cinta itu berpendar
memencar,
merangkai selaksa do’a untuk Palestina.

Aku bahkan
tak kuasa untuk sekedar menuliskan
bait – bait kesenduan
tentangmu.

Aku bahkan
tak mampu untuk sekedar menggoreskan
puisi penuh kasih
bagimu.

Aku bahkan
tak berdaya untuk sekedar menguntai
bait – bait do’a
untukmu.

Al Hida, 12 Januari 2009