Said Didu: Butuh Semangat Kepahlawanan Menjadi Saksi di MK

10. Obrolan-obrolan menarik selama diisolasi:

a. Setiap saksi yang mendapat giliran, diibaratkan dipanggil malaikat maut. Karena setelah menjadi saksi, yang bersangkutan tidak boleh kembali ke ruang isolasi dan tidak boleh bertemu lagi dengan saksi lain.

b. Setiap saksi yang mendapat giliran bersaksi, sebelum meninggalkan ruang isolasi semua berdoa bersama dan mengumandangkan ALLAHU AKBAR.

c. Makanan tersedia untuk saksi berupa nasi kotak yang isinya hanya berupa nasi putih, sayur kol, telor bulat, sambal ijo. Bungkusnya masakan Padang. Mungkin ini masakan padang paket SANGAT SEDERHANA.

d. Para saksi baru mengenal satu sama lain saat itu tetapi kami merasakan kebersamaan yang cukup erat senasib sepenanggungan untuk memperjuangkan kebenaran.

e. Waktu sholat adalah waktu yang sangat ditunggu-tunggu karena para saksi merasakan udara yang segar, ketegangan mereda sesaat, bisa refresh dengan air wudhu, bisa curhat dan mengadu kepada Allah swt.

Alhamdulillahirrabbil “alamiin selalu sholat berjamaah dengan tingkat kekhusuan yang benar-benar nikmat. Selesai sholat biasanya berebut bantal kursi untuk rebahan sebentar, tetapi belum sempat apapun petugas datang lagi dan meminta kembali ke ruang isolasi.

f. Sambil bercanda, kami membayangkan. Saksi dan petugas KPU jauh lebih enak. Karena semua dibiayai oleh APBN. Sementara saksi dari 02 semua atas biaya keinginan sendiri dan biaya sendiri in syaa Allah IKHLAS

Kesaksian mereka, dan keberanian mereka hanya dijamin oleh Allah SWT. In syaa Allah selalu dalam lindungan Allah SWT.

Semua saksi seakan bahwa inilah kesempatan berjihad untuk menegakkan kebenaran dan menghentikan kecurangan di negeri ini. Mereka hanya mengharapkan ridho Allah SWT.

Aamiin (*)

[tsc]