Surat Fahri Kepada Generasi Milenial: Jangan Salah Pilih Pemimpin!

Perlu disadari bahwa nilai GDP indonesia setengahnya lebih (54%) ditopang oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga. Jumlah penduduk indonesia lebih besar dibanding Jepang atau bahkan negara maju lainnya. Konsumsi kita tentu banyak. #MasaDepanKita

Jepang atau negara maju tdk mengandalkan konsumsi rumah tangga sebagai penopang utama GDP, tetapi investasi dan industrialisasi lah penyokong struktur GDPnya. Jepang dan negara maju bisa menggenjot investasi dan bukan konsumsi rumah tangga. #MasaDepanKita

Dgn struktur GDP yg seperti itu Jepang dan negara maju relatif lebih produktif. Indonesia jelas lebih konsumtif. Ancaman Indonesia ke depan hanya jadi pangsa pasar bagi negara maju. Jadi rebutan negara2 industrialis!
Di mana berdikari?

GDP yg terlalu bergantung pd konsumsi rumah tangga jg mengindikasikan tingkat tabungan nasional yg rendah. Krn tabungan rendah, maka sumber investasi mau tak mau harus dr Utang. Ini juga bahaya bagi masa depan.

Era SBY rasio utang terhadap GDP sempat turun sampai 22,9%, era Jokowi merangkak naik. 2014 (24,7%), 2015 (26,9%) dan akhir 2016 (27%). Jika angka ini terus naik, boleh jadi GDP makin besar tp utang juga tambah besar, beban masa depan tambah berat.
#MasaDepanKita

Sadarkah kita Utang tsb akan jatuh tempo….beban bunganya saja sudah lebih dri 200 triliun, saya khawatir ketika jatuh tempo kita akan limbung dan tersungkur. Sekarang banyak penganjur hutang bahkan menikmati uang kotor dari negara yg ekonominya tidak bersih.

Pak Jokowi..utang jangan dijadikan sebagai tulang punggung pembangunan…ingat Pak tahun 2045 bangsa ini akan memasuki 100 tahun kemerdekaanya…kalau hari ini kita gagal memberikan fondasi yang kuat, maka generasi baru akan jadi pecundang di Masa depan. #MasaDepanKita

Nah, teman2 milenial jadi paham kan makna dibalik angka GDP kita..itu sangat tergantung pada strategi dan kinerja pemerintah sekarang. Ingat..biar bangsa kita gak konsumtif. Industri digenjot donk…jangan impor terus!
#MasaDepanKita

Data BPS bbrp tahun terakhir sudah memberi warning bahwa industri kita mengalami kemunduran. Kita masuk dalam jurang deindustrialisasi. Kontribusi sektor manufaktur terhadap GDP merosot terus.

Pak jokowi harus sadar bahaya ini. Ini butuh langkah strategis! Jangan terlampau optimis dan senang dengan angka2 GDP. Ini menteri2 jangan kerja sendiri-sendiri. Harus ada orkestra membangun industri Gak bisa nafsi2 kayak sekarang. #MasaDepanKita

Kerja Bapak dan para Menteri kurang seirama…disaat Bapak blusukan bagi2 sertifikat tanah, kartu2 sejahtera dan sepeda…Menteri2 Bapak ada yg minta tambahan utang terus, jualin BUMN, minta suntikan modal (PMN) tapi kok industri kita makin terpuruk! #MasaDepanKita

Sebagai dirijen Bapaklah yang harus mengatur ritme agar harmoninya mengalir indah. Dulu bapak waktu bela #ESEMKA MASIH WALIKOTA. jadi gubernur belum juga. Ini sudah jadi presiden pak. Mohon maaf ini soal orkestra. #MasaDepanKita

Tugas presiden tidak bisa hanya mimpin rapat. Tapi memimpin perakitan ide yang akan menjadi rakitan kekuatan nasional di semua bidang. Politik, ekonomi, industri dan semuanya. Ini yang alpa selama ini. #MasaDepanKita

Ayo Pak kita punya janji dan utang yang harus kita tunaikan kepada para pendiri bangsa dan juga pada generasi yang kita sebut millenial ini…jangan biarkan mereka menjadi kuli dinegerinya sendiri saat jumlah mereka mencapai puncaknya. #MasaDepanKita

Saya tulis ini, untuk menyadarkan kita semua kaum muda indonesia bahwa kita layak memiliki masa depan yang lebih baik. #MasaDepanKita di tangan kita.(jk/ts)