Surat Terbuka Untuk Pak Prabowo

Pak Prabowo terkasih, sebelumnya saya mohon izin bila selanjutnya memanggil dengan Pak PS08, nickname kesayangan dari saya, juga mungkin bagi ribuan purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga berbagai pelosok daerah. Lebih marem rasanya dan sudah menjadi kebiasaan saya sejak 2017 saat mengucapkan nazar nawaitu membantu dan mendoakan Bapak agar duduk di kursi kepemimpinan nasional via Pemilu 2019.

 

Pak PS08, jutaan rakyat kini dalam keadaan susah menderita. Harga sembako melambung tinggi, pendapatan stagnan, daya beli rendah, lapangan kerja sulit dan pengangguran merajalela. Apa yang Bapak selalu utarakan kini menjadi jeritan hati rakyat. Pidato kebangsaan Bapak di berbagai tempat kini menjadi kenyataan fakta riil di lapangan yang tak terbantahkan saat kita berkeliling Indonesia khususnya di lingkungan urban perkotaan, yang kian tipis bedanya dengan rural perdesaan akibat kemajuan dunia transportasi dan teknologi digital. Kondisi ini juga diperparah dengan semakin sedikitnya elite yang baik dan amanah, juga melempemnya gerakan mahasiswa yang peduli pada penderitaan rakyat.

Pak PS08, beberapa hari lalu saya baru membaca beberapa tulisan karya seorang guru besar pakar ekonomi-politik. Dalam analisa beliau, “Bila gunakan Garis Kemiskinan Internasional 5,5 dolar AS PPP per hari per orang, jumlah penduduk miskin Indonesia tahun 2017 sebesar 58,6 persen, atau 154,7 juta orang. Nilai 5,5 dolar AS PPP per hari pada 2017 setara dengan Rp23.048 per hari, atau sekitar Rp 691.431 per bulan.”