Surat Terbuka Warganet untuk Seorang SBY

Sebuah duka pribadi, sangat biasa seorang suami kehilangan istri, istri kehilangan suami, orang tua kehilangan anak, anak kehilangan orang tua yang diakibatkan oleh KEMATIAN, semua makhluk bernyawa ini pun sedang menuju kematian.

Ibu Ani meninggalkan dunia ini dengan wajar, sudah pula mendapat perawatan maksimal dan tentu saja mahal.

Sedangkan di negeri ini ada duka yang lebih mendalam, banyak orang meninggal dunia dengan tidak wajar, meninggal dunia karena keputusan politik. Kematian yang menimbulkan tanda tanya, betapa jenazah bergelimpangan tanpa perawatan maksimal. Apatah lagi menikmati perawatan mahal di luar negeri, sedangkan untuk sekadar tiba di Rumah Sakit terdekat saja perlu jerih payah yang terasa berat.

Apakah Anda pernah mengucap duka? Merasa empati, membela mereka yang teraniaya? Apakah mereka dianggap teroris? Dianggap makar padahal hanya menuntut hak agar KPU tidak curang?

Apakah mereka bersenjata, lalu mencoba menumbangkan pemerintahan yang sah? Siapakah yang mereka tuntut untuk didiskualifikasi? Apakah presiden ataukah capres 01? Karena presiden tak mengambil cuti itulah, posisi capres jadi tak jelas, karena capres dan presiden melekat pada diri yang sama.

Saya memang memilih 02, dan pilihan ini bukan pilihan membabibuta. Jika 02 memang dikalahkan secara jujur dan adil, maka saya lebih tahu diri untuk menerima dengan tawakal.

MK belum menetapkan, perjuangan masih berlangsung, sementara Anda sudah terlihat berdiri di barisan mana.

Hari ini, HARI KEMENANGAN, semoga menjadi titik tolak bagi terciptanya kemenangan bagi yang berhak. Kemenangan yang dilandasi oleh kejujuran dan keadilan. Dan saat kemenangan itu tiba, saya tak ingin lagi melihat Anda memeluk kembali Pak PS dengan tujuan akhir menusuk dari belakang.

Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1440 H [kl/fb]

(Sumber FB)