Surat untuk Denny Siregar

Bung Denny Siregar, saya bukan alumni 212 apalagi simpatisannya. Saya hanya masyarakat biasa saja yang sering gagal paham dengan tulisan tulisan anda yang sering berat sebelah dan tidak fair. Dan ternyata tadi malam memang terlihat ketidak fair-an anda ketika anda mempersoalkan dana penyelenggaraan hajatan alumni 212 tersebut dengan mengatakan bahwa dana sebanyak itu sebaiknya disumbangkan untuk para korban bencana alam yang saat ini terjadi di berbagai daerah dinegara kita.

Anda lupa, bahwa belum lama berselang ditengah-tengah awal bencana Gunung Agung di Bali, ada orang yang merupakan idola anda, yang selalu anda tulis segala kebaikannya dengan menyuruput kopi gembira anda, mengadakan pesta berhari-hari lengkap dengan kereta kencana segala bak kerajaan, tetapi tidak anda persoalkan dan sarankan bahwa sebaiknya biaya pesta agung tersebut diperuntukkan saja bagi para pengungsi Gunung Agung.

Sama sekali tidak terpikirkan oleh anda untuk menulis hal tersebut bahkan menganjurkan hal tersebut dalam tulisan anda. Anda selalu larut dengan segala puja puji anda kepada idola anda tersebut sehingga menutup mata dari kenyataan lain dimana sebagai pendukung seyogyanya anda menjadi garda terdepan untuk mengingatkan dan melakukan kontrol terhadap kebijakan kebijakan idola anda yang tidak pro rakyat.

Akhirnya saya hanya ingin mengatakan dan menyarankan juga kepada anda, sebaiknya anda mengurangi minum kopi. Karena kebanyak kafein juga tidak sehat. Kebanyakan kafein dapat menyebabkan eforia tinggi dan serasa melayang di angkasa terus. Sehingga ketika anda harus berpijak dalam kenyataan seperti semalam di ILC, anda menjadi gagap dan gamang berhadapan dengan dunia nyata yang bukan maya.

(Ditulis sambil ngeteh pagi2…)

Penulis: S. Stanley Sumampouw

Ditulis di Cinere Depok,
06/12/2017,
Pk 07.25.