Ad-Dajjal Mengaku Sebagai Rabb (2)

Bukan hanya itu keluarbiasaan atau sihir Ad-Dajjal. Ia bahkan diizinkan menyembuhkan berbagai penyakit yang diidap manusia. Di antaranya menyembuhkan penyakit buta serta orang berkulit belang.

وَإِنَّهُ يُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَيُحْيِي الْمَوْتَى وَيَقُولُ لِلنَّاسِ أَنَا رَبُّكُمْ

Nabiyullah صلى الله عليه و سلم bersabda: “Sesungguhnya Ia (Ad-Dajjal) dapat menyembuhkan orang buta, orang berkulit belang, menghidupkan orang mati.” (HR Ahmad – 19292)

Semua hal di atas jelas berpotensi menyebabkan manusia menjadi takjub dan mudah mempercayai bahwa Ad-Dajjal adalah Rabb selain Alah سبحانه و تعالى . Apalagi mereka yang merasakan manfaat perbuatan Ad-Dajjal. Orang yang tadinya buta kemudian menjadi dapat melihat tentunya akan sangat berterimakasih kepada Ad-Dajjal. Orang yang tadinya berpenyakit kulit belang kemudian menjadi sembuh tentu akan sangat berterimakasih kepada Dajjal. Orang yang menyaksikan bahwa Dajjal sanggup menghidupkan orang yang sudah mati tentunya dengan mudah menjadi yakin bahwa Dajjal-lah Rabb yang menghidupkan dan mematikan makhluk….! Laa haula wa laa quwwata illa billaah…!

Selanjutnya Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم menerangkan bahwa barangsiapa takjub menghadapi berbagai perkara supra-natural yang ditampilkan oleh Ad-Dajjal, maka ia bakal segera terfitnah oleh Dajjal. Sebab saat ia sedang takjub itulah Ad-Dajjal segera melontarkan pernyataan batil yang menjadi fitnah terbesar, yaitu: “Akulah Rabb kalian.” Dan barangsiapa membenarkan pengakuan batil Dajjal itu dengan kesaksian: “Engkau adalah Rabb-ku,” maka ia telah terkena fitnah Ad-Dajjal. Sebab manusia itu berarti telah melakukan puncak dosa yang tak bakal terampuni yaitu syirik (mempersekutukan) Allah….

وَيَقُولُ لِلنَّاسِ أَنَا رَبُّكُمْ فَمَنْ قَالَ أَنْتَ رَبِّي فَقَدْ فُتِنَ

“… dan (Ad-Dajjal) berkata kepada manusia, “Akulah Rabb kalian.” Barangsiapa berkata, “Engkau adalah Rabb-ku,” maka ia telah terkena fitnahnya.” (HR Ahmad – 19292)

Sedangkan dosa syirik menyebabkan si pelaku tidak bakal terampuni jika dia tidak bertaubat dari dosa syirik tersebut sebelum ajal menjemput. Semua dosa selain syirik masih mungkin diampuni Allah. Tetapi tidak demikian halnya dengan dosa syirik.

إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ

لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS An-Nisa 48)