Ad-Dajjal Mengaku Sebagai Rabb Tandingan Allah SWT

Baik itu babak kenabian, babak khilafah ‘ala minhaj an-Nubuwwah (khulafa ar-rasyidin) maupun babak mulkan ‘aadhdhon, para pemimpin Islam masih berusaha untuk setia memenuhi kriteria “… jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya)…” Berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat dan bernegara diselesaikan berdasarkan dan merujuk kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kehidupan bermasyarakat dan bernegara dilandasi oleh dienullah Al-Islam.

Namun begitu memasuki babak keempat, yang ditandai dengan runtuhnya secara formal tatanan bermasyarakat dan bernegara berlandaskan Islam (baca: al-khilafah al-Islamiyyah), maka Allah taqdirkan terjadinya perpindahan kepemimpinan dunia dari tangan para pemimpin Islam kepada masyarakat di luar ummat Islam. Allah menguji ummat Islam dengan diserahkannya kepemimpinan dunia kepada kaum kafir barat, Eropa kemudian Amerika, yang tidak lain adalah kaum yahudi dan nasrani. Akhirnya dunia tidak lagi menikmati rahmat diterapkannya dienullah Al-Islam. Dunia mulai mengalami ketidakjelasan tuntunan, arah dan tujuan. Dunia tidak di-manage oleh para pemimpin yang memberlakukan Islam sebagai solusi menghadapi berbagai persoalan hidup dan kehidupan. Kaum yahudi dan nasrani jelas tidak menjadikan hidayah/petunjuk Allah sebagai tuntunan di dalam memimpin dunia modern. Bagaimana mereka dapat menuntun ummat manusia ke jalan yang benar jika mereka sendiri tersesat?

Sejak limabelas abad yang lalu Nabi صلى الله عليه و سلم telah memprediksi bahwa Allah bakal taqdirkan kaum Yahudi dan Nasrani memegang kepemimpinan global dunia sehingga sebagian ummat Islam bakal mengekor kepada mereka dalam segenap aspek kehidupan sampai masuk ke lubang biawak alias kebinasaan..!

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ

شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ

لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ

“Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekalipun mereka masuk ke dalam lubang biawak, kalian pasti akan mengikuti mereka.” Kami bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR Muslim) Shahih