Persiapan Mental-Intelektual Menyambut Kehadiran Imam Mahdi

Salah satu bentuk pertolongan Allah di babak paling kelam dalam sejarah Islam ialah dengan diutusnya Imam Mahdi. Hal ini sangat penting apalagi ketika kian hari kita dibuat kian bingung oleh berbagai fihak yang saling meng-claim bahwa kelompok, golongan, partai, hizb, jamaah dan harakah yang dipimpinnyalah yang sepatutunya didukung, karena merekalah yang paling Islami dalam berjuang.

98 Tahun Umat Islam Hidup Bak Gelandangan Tanpa Rumah

Sejak tanggal 3 Maret 1924 umat Islam menjalani kehidupan bermasyarakat dan bernegara tanpa kehadiran sistem pemerintahan Islam Al-Khilafah Al-Islamiyyah. Seorang Yahudi Dunamah, Penggila Budaya Barat, Pengagum Sekularisme dan juga seorang pemabuk-pedansa bernama Mustafa Kemal memproklamir pembubaran sistem pemerintahan Islam tersebut. Suatu pemerintahan yang sesungguhnya merupakan warisan ideologis-sosial-politik-budaya umat yang bermula sejak kepemimpinan Nabi Muhammad di kota Madinah 15 abad yang lalu.

Imam Mahdi Akan Dijuluki Sebagai Teroris

Bila media kuffar menjuluki Imam Mahdi yang asli sebagai teroris, maka si Muslim pandir akan membeo dengan menjuluki Imam Mahdi sebagai teroris. Bahkan ia akan penuh kesungguhan turut berfihak kepada kelompok yang memerangi Imam Mahdi dengan dalih sedang menjalankan proyek mulia ”War on Teror.”

Lebih Mengkhawatirkan Daripada Fitnah Ad-Dajjal

Fitnah meliputi aspek budaya, media, sosial, politik, ekonomi, perdagangan, keuangan, hukum, ideologi, agama, pendidikan, medis, olah-raga, militer dan pertahanan-keamanan. Pendek kata seseorang bisa dengan mudah terperosok ke dalam fitnah karena berbagai aspek kehidupan dunia dewasa ini tidak berjalan berlandaskan petunjuk Ilahi.

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.