Surga Dan Neraka Ad-Dajjal

Semua contoh kasus di atas merupakan realitas yang dibolak-balik oleh para pengelola dan pendukung Tatanan Dunia Baru alias Sistem Dajjal. Mereka kemudian berusaha meyakinkan bahwa inilah surga yang mereka tawarkan kepada manusia. Menjadi artis dan selebritis yang hidupnya bergelimang maksiat. Menjadi lesbi atau gay yang merdeka sepenuhnya untuk mencintai dan berhubungan sex dengan sesama jenis kelamin. Menikmati riba sebagai jalan pintas untuk sukses dalam bidang keuangan, bisnis dan ekonomi. Menjadi seorang penganjur bahkan pejuang demokrasi yang dengan ringannya mencampakkan keadilan hukum Allah سبحانه و تعالى seraya berkhayal akan hadirnya keadilan hukum (jahiliyah) produk manusia..!

Semua itu merupakan surga dunia yang mereka tawarkan kepada umat manusia. Surga dunia yang bila diikuti berarti memastikan diri bakal masuk ke dalam neraka akhirat..! Jika kita tinggalkan itu semua justeru berarti kita memilih surga akhirat walau terasa seolah memasuki neraka dunia. Hidup bebas maksiat, menikah secara normal, bebas riba dan hanya menjunjung tinggi kedaualatan Allah سبحانه و تعالى bukan selainnya, maka itu semua justeru memastikan seseorang sedang menempuh perjalanan menuju surga akhirat, yaitu surga Allah سبحانه و تعالى dan meninggalkan surga Dajjal dan Sistem Dajjal. Itulah jalan untuk memastikan bebasnya seseorang dari neraka Allah سبحانه و تعالى walau harus kehilangan peluang menikmati surga Dajjal, bahkan harus bersabar di dalam neraka Dajjal.

Pilihan ada pada setiap individu. Silahkan anda pilih, tidak ada paksaan di dalam beragama. Sungguh telah jelas jalan yang lurus dari jalan yang bengkok. Masing-masing orang harus berdiri sendiri-sendiri di hadapan Allah سبحانه و تعالى di Hari Pengadilan kelak mempertanggungjawabkan pilihan hidupnya sewaktu di dunia.

وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ

“Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Rabb-mu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir.” (QS Al-Kahfi 29)