Australia Dulu Bagian Dari Nusantara, Aborigin Marege: Perang Melawan Inggris itu “Jihad Kaphe”

Hal ini menunjukkan adanya jejak prajurit Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 yang dikirim ke Marege, Australia Utara.

Di Tanah Arnhem, Marege, orang Makassar berhubungan dengan suku Aborigin, menikah dan beranak pinak membentuk komunitas Aborigin Muslim.

Dalam kebudayaan Marege, nampak jelas mereka menggambar kapal Pinisi Makassar dalam karya seni kuno mereka.

Uniknya, ternyata kapal bercadik era Majapahit pun terpahat dalam seni ukir dan seni lukis mereka yang sudah turun-temurun dan berusia ratusan tahun.

Ketika orang Inggris masuk ke benua Australia utara dan menjajah desa Marege dan desa Kayu Jawa, mereka nyaris menghancurkan budaya Islam suku Aborigin Marege pada abad ke 20 seiring arus Westernisasi ke negeri Kanguru ini.

Salah satu akibatnya, karya seni Marage banyak yang diboyong ke Eropa. Orang Marege menyebut orang Inggris sebagai ‘Balanda’, sedangkan orang Kayu Jawa menyebutnya ‘Walanda’, dan perang melawan orang Inggris disebut ‘Jihad Kaphe’.

Perdagangan teripang berakhir

Perdagangan teripang mulai merosot pada akhir abad ke-19 karena penetapan bea cukai oleh pemerintah Australia. Setelah penerapan undang-undang untuk melindungi “integritas wilayah” Australia, perahu Makassar terakhir meninggalkan Arnhem Land tahun 1906. Permintaan teripang juga menurun karena kekacauan di Cina pada masa itu.

Ini adalah bukti sejarah bahwa sejak dahulu kala, bangsa dan kerajaan-kerajaan Nusantara tak mau menjajah bangsa atau suku Aborigin di benua Australia. Jadi bukanlah James Cook yang mengaku sebagai penjelajah sekaligus “penemu” benua Australia.

Jadi pada masa lalu, mereka hanya saling menjalin kerjasama perdagangan dan budaya, saling mengunjungi bahkan menikah diantara mereka. Di Makassar juga terdapat paling tidak 10 makam suku Aborigin Marage.

Selain itu ada pula bukti lainnya, yaitu pernah ditemukannya sebuah meriam kuno di pesisir pantai Australia.

Maka dengan adanya bukti-bukti ini, nyata telah ada hubungan antara penduduk Nusantara dan Australia jauh pada masa lampau sebelum bangsa Eropa menjelajah kawasan ini.

Kemudian orang-orang imperialis Eropa akhirnya datang, dan sudah memiliki keinginan untuk tinggal, membangun rumah serta memakai tanah produksi yang dimiliki orang Aborigin, menjajah tanah suku Aborigin hingga kini, dan mungkin untuk selamanya. (©IndoCropCircles.com)

Link Source