Berzina, Seorang Pemuda Minta Dirajam Buya Hamka

Hamka memberi nasihat, satu-satunya yang masih terbuka luas untuk pemuda yang merasa dalam tekanan dosa adalah tobat. Di dalam ketentuan Islam, tobat adalah menyesali yang telah terlanjur dibuat dan menghentikan kesalahan itu sekarang juga.

“Dan, mendisiplinkan diri agar tidak membuatnya lagi buat selanjutnya. Setelah itu, berbuat amal ibadah sebanyak-banyaknya untuk meluruskan jiwa kembali di dalam jalan Allah,” tulis Buya Hamka.

Buya Hamka mengajak pembaca itu membaca Alquran Surat Al Furqan ayat 68-71:

“Dan orang-orang yang tida menyeru Tuhan yang lain, bersama Allah dan tidak membunuh diri yang diharamkan Allah melainkan menurut hak (hukum) dan tidak pula berzina. Dan barangsiapa yang berbuat demikian itu bertemulah dia dengan dosa. Akan berlipat ganda dia menderita azab di hari kiamat dan tetap dia di dalamnya dalam kehinaan. Kecuali orang-orang yang tobat dan beriman dan beramal dengan amalan yang shaleh. Maka terhadap orang-orang itu akan diganti Allah segala kejahatannya selama ini dengan banyak kebajikan, dan adalah Tuhan Allah Maha Pemberi Ampun dan Maha Pemurah. Dan barangsiapa yang tobat disertai pula dengan amalan yang shalah, maka sesungguhnya dia akan diberi tobat oleh Tuhan Allah sebenar-benar taubat.”

Buya Hamka meminta pengirim surat itu untuk mengatakan kepada pemuda tersebut untuk melupakan yang telah terjadi dan mulai membangun hidup yang baru. Dan, jangan mendekat-dekat lagi kepada daerah yang bisa memungkinkan terjatuh sekali lagi.

“Segala niat baik masih tersisip dalam hati, maka pintu kesucian masih tetap terbuka,” kata Buya Hamka. (rol)

Sumber: Hamka Membahas Soal-Soal Islam, Penerbit Panji Mas (1983)