Bidadari: Kecantikan, Sifat, dan Mahar untuk Meminangnya

Eramuslim.com – Bidadari adalah salah satu nikmat surgawi yang Allah sediakan untuk hamba-hambaNya yang bertaqwa. Seperti apa kecantikan serta sifatnya, lalu bagaimana cara meminangnya?

Dalam Al Quran, bidadari disebut hurun ‘in (حور عين) sebanyak tiga kali. Yakni di Surat Ad Dukhan ayat 54, Surat Ath Thur ayat 20 dan Surat Al Waqi’ah ayat 22. Di hadits, ia lebih banyak lagi disebutkan secara lengkap dan terperinci. Mulai dari asal penciptaannya, kecantikannya, sifatnya, akhlaknya, sampai jenisnya dan untuk siapa saja mereka itu disediakan di surga.

Arti Bidadari

Seperti disebutkan di atas, bidadari dalam istilah Al Quran adalah hurun ‘in. Syaikh Mahir Ahmad Ash Shufi dalam bukunya Al Jannatu wa An Nar (Surga dan Neraka) menjelaskan bahwa al hur merupakan bentuk jamak dari haura. Yang artinya adalah wanita muda yang jelita, memikat dan putih bersih. Sedangkan al ‘in adalah mata air hitam luas yang merupakan mata air paling indah yang pernah dilihat manusia.

Jadi bidadari adalah makhluk sangat cantik dan mempesona yang disediakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai kenikmatan di surga bagi para penghuninya.

Al Quran juga menyebutnya dengan istilah azwaajun muthahharah; istri yang suci. Sebab mereka memang makhluk suci yang tidak pernah disentuh siapapun sebelum bertemu dengan sang penghuni surga yang memilikinya. Ia juga akan selamanya suci, termasuk suci dari hadats dan dari najis.

Kecantikan Bidadari

Dari istilah yang digunakan Al Quran saja sudah terisyaratkan bahwa mereka adalah makhluk paling cantik dan paling indah. Digunakan istilah hurun ‘in, selain menunjukkan kecantikannya juga menunjukkan matanya yang indah, lebar dan hitam.

كَذَلِكَ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ

“Demikianlah, dan Kami berikan mereka pasangan bidadari yang bermata jeli” (QS. Ad Dukhan: 54)

فِيهِنَّ خَيْرَاتٌ حِسَانٌ

“Di dalam surga itu ada (bidadari-bidadari) yang baik-baik lagi cantik-cantik” (QS. Ar Rahman: 70)

Ketika menafsirkan ayat ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

خَيْرَاتُ الأَخْلاقِ، حِسَانُ الْوُجُوهِ

“Sebaik-baik akhlak dan secantik-cantik wajah” (HR. Thabrani)