Covid-19 dan Kearifan Lokal Nusantara

Eramuslim.com – Virus Covid-19 (Corona) sedang melanda dunia, tidak terkecuali Indonesia. COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis virus korona yang menyerang saluran pernapasan, yaitu SARS-CoV-2. Nama COVID-19 itu sendiri adalah singkatan dari COrona VIrus Disease yang ditemukan pada tahun 2019. Selain COVID-19, penyakit yang disebabkan infeksi virus korona pada manusia adalah SARS-CoV (Severe Acute Respiratory Syndrome related coronavirus) pada tahun 2002 dan MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome coronavirus) pada 2012. COVID-19 untuk pertama kali diidentifikasi di Wuhan, Cina pada 20 Januari 2020 lalu. Sedangkan kasus pertama ditemukan pada Desember 2019.

Siapapun dapat tertular penyakit ini melalui transmisi tetesan air liur/droplets dari orang yang terinfeksi dan mengenai bagian tubuh terutama mulut dan hidung. Artinya, seseorang dapat terinfeksi jika ia berada pada jarak yang sangat dekat (sekitar 1 m) dengan yang orang yang telah terinfeksi. Selain itu, proses transmisi terjadi jika menyentuh benda-benda yang terkena tetesan/droplet yang mengandung virus korona.

World Health Organization (WHO) pada 11 Maret 2020 telah merilis bahwa COVID-19 berstatus sebagai penyakit pandemik. Dalam pernyataan resmi WHO, dr. Tedos Adhanom, menggarisbawahi tingkat penyebaran virus ini begitu cepat sehingga harus diwaspadai. Status pandemik menunjukkan persebaran penyakit ini sangat serius, sehingga tidak boleh dianggap remeh, tetapi juga bukan untuk menyebarkan ketakutan.

Di Indonesia sendiri  Beberapa daerah melakukan lockdown dengan meniadakan-meliburkan berbagai aktivitas demi menghambat persebaran virus itu. Sumber terbaru per tanggal 30 april 2020, jumlah di seluruh dunia ± 3.170.335 kasus, dapat disembuhkan ± 958.353 orang, dengan jumlah kematian mencapai ± 224.708 orang. Di Indonesia sendiri jumlah terkonfirmasi ±9.771, sembuh ± 1.391 dan yang meninggal dunia ±784. Jumlah yang sangat luar biasa dan selalu mengalami kenaikan. Tidak heran beberapa daerah khususnya jawa timur melakukan PSBB, yakni kabupaten Gresik, kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya.