Data BPS Beberkan Fakta Tidak Becusnya Jokowi-JK Urus Negara

jokowi-jenderal-2-1-1-1
Orang yang cerdas terlihat dari aura dan ekspresi wajahnya. Wajah seperti di atas Anda nilai sendiri termasuk yang mana

Eramuslim.com – Data ini disarikan dari laporan bulan data sosial ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) Edisi 70 Maret 2016 :

1. PERTUMBUHAN EKONOMI MELAMBAT ; Ekonomi Indonesia tahun 2015 tumbuh 4,79 persen, melambat disbanding tahun 2014 sebesar 5,02 persen.
2. TERJADI DEPLASI AKIBAT MENURUNNYA DAYA BELI RAKYAT : Dari deflasi 0,09 persen, TERTINGGI AKIBAT andil tarif listrik 0,14 persen; andil bawang merah 0,08 persen; andil daging ayam ras 0,05 persen; andil bensin 0,04 persen; andil telur ayam ras dan cabai rawit 0,03 persen; dan andil bayam, kol putih/kubis, tomat sayur, wortel, jeruk, bahan bakar rumah tangga, dan angkutan udara masingmasing 0,01 persen.
3. EKSPOR MENURUN : Nilai ekspor Januari 2016 sebesar US$10,50 miliar, turun 11,88 persen jika dibanding ekspor Desember 2015 dan turun 20,72 persen dibanding ekspor Januari 2015. Komponen Ekspor Barang dan Jasa menurun sebesar 1,85 persen, sementara Komponen Impor Barang dan Jasa naik sebesar 5,70 persen.
4. UPAH RIIL BURUH TURUN ; Upah riil harian buruh tani Januari turun sebesar 0,30 persen dibanding upah riil bulan sebelumnya, upah riil harian buruh bangunan Januari 2016 turun 0,24 persen dibanding upah riil bulan sebelumnya.
5. JUMLAH PENGANGGURAN MENINGKAT : Jumlah penganggur pada Agustus 2015 mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 110.000 orang dibanding Februari 2015 dan 320.000 orang jika dibanding Agustus 2014. Ini kepala keluarganya, belum termasuk anggota keluarga berupa anak dan isteri yang ikut terkena dampaknya.
6. NILAI TUKAR PETANI TURUN ; NTP Februari 2016 turun 0,31 persen dibanding Januari 2016. pada Februari 2016, terjadi inflasi perdesaan sebesar 0,09 persen. NTUP Februari 2016 turun 0,40 persen dibanding Januari 2016.
7. HARGA BERAS NAIK : Rata-rata harga beras Februari 2016 sebesar Rp13.376,00 per kg, naik 0,43 persen dari bulan sebelumnya. kondisi ini berbanding terbalik dengan nilai tukar petani yang turun.
8. AMBRUKNYA SEKTOR PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN : PDB Indonesia triwulan IV-2015 dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 1,83 persen. Perlambatan ini disebabkan Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 23,34 persen.
9. NILAI TUKAR RUPIAH MENURUN ; Rupiah terdepresiasi 0,96 persen terhadap dolar Amerika. Rupiah terapresiasi 2,62 persen terhadap dolar Australia. Rupiah terdepresiasi 2,36 persen terhadap yen Jepang. Rupiah terdepresiasi 0,36 persen terhadap euro.
10. PENGANGGURAN TERBUKA MENINGKAT : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2015 sebesar 6,18 persen meningkat dibanding TPT Februari 2015 (5,81 persen) dan meningkat dibandingkan TPT Agustus 2014 (5,94 persen).
INI MERUPAKAN HASIL DARI PELAKSANAAN “TRISAKTI” : (1) menyandarkan ekonomi pada modal/investor asing (2) menumpuk utang luar negeri. (3) membuka keran impor barang kebutuhan hidup Rakyat Indonesia. Monggo lanjutkan jual negara Pak !(ts/ts)