Ini Alasan Bayi yang Baru Lahir Tidak Mengeluarkan Air Mata Ketika Menangis

Sejak Lahir Bayi Sudah Memiliki Kelenjar Air Mata
Ketika lahir, seorang bayi sebenarnya sudah memiliki kelenjar air mata. Namun kelenjar ini masih belum berkembang sepenuhnya dan hanya cukup untuk melapisi dan membasahi mata saja.

Kondisi kelenjar bayi yang berkembang sepenuhnya ini menyebabkan kondisi yang berbeda pada saat ia menangis. Oleh karena itu, ketika menangis, bayi tak mengeluarkan air mata seperti orang dewasa.

Air mata pada bayi biasanya baru akan keluar seiring waktu semakin dia bertambah besar. Setelah tiga hingga empat minggu, kelenjar air mata bayi ini bakal semakin berkembang sehingga bisa mengeluarkan air mata yang berhubungan dengan emosi.

Saat Lahir Bayi Juga Tak Berkeringat
Pada bayi baru lahir, mata dan kulit mereka cenderung masih kering. Oleh sebab itu, mereka juga masih belum bisa berkeringat pada saat baru lahir. Pasalnya, kelenjar keringat milik mereka masih belum berfungsi dengan tepat.

Manusia memiliki dua jenis kelenjar keringat yaitu kelenjar ekrin dan apokrin. Keduanya sudah berada pada tubuh bayi walau mereka masih belum dapat memproduksi keringat.

Kelenjar apokrin mengeluarkan keringat melalui folikel rambut dan belum aktif hingga terjadinya perubahan hormon saat pubertas. Sedangkan keringat apokrin pada awalnya tak memiliki bau namun kemudian bisa memunculkan bau.

Kelenjar Ekrin Mulai Terbentuk Setelah 4 Bulan
Kelenjar ekrin mulai terbentuk pada usia empat bulan janin dalam kandungan. Kelenjar ini biasa muncul pada telapak tangan dan kaki baru kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Setelah bayi lahir, kelenjar ekrin paling aktif berada pada bagian depan kepala mereka. Baru kemudian bayi ini mulai berkeringat pada tubuh serta tangan dan kaki mereka.

Kondisi ini menyebabkan pada saat bayi masih sangat kecil, biasanya keringat bisa disadari pada wajah dan kepala saja. Kondisi ini bisa muncul saat ia tengah menyusu.

Pengasuh Bayi Harus Menjaga Suhu Tubuh Bayi
Karena bayi masih belum bisa berkeringat pada awalnya, mereka bergantung pada pengasuhnya untuk menjaga tubuh tetap dingin. Oleh karena itu penting untuk memperhatikan apakah seorang bayi tersebut kepanasan.

Beberapa tanda kepanasan yang perlu diperhatikan adalah cuaca hangat, kulit memerah, napas menggebu, rewel, serta menurunkan aktivitas pada tangan dan kaki. Jika bayimu terlalu kepanasan, mulai lepaskan pakaian mereka atau gunakan kipas angin untuk mengganti udara yang ada. [RWP/merdeka]