Dalang Kerusakan Ribuan ATM: Satelit Telkom Dihantam UFO?

Misteri Hancurnya Satelit Telkom-1:
Tertangkap Kamera, Satelit Telkom-1 Dihantam Objek Terbang Tak Dikenal!

 

Eramuslim.com – Satelit Telkom-1 yang berada dikordinat 108.0°E (CF=3735 MHz (Actual 3734.55 to 3736.55 / SR=1200 Megasymbol/sec) sempat mengalami anomali atau keanehan sejak Jumat (25/8/2017) lalu yang menyebabkan ribuan layanan ATM dan layanan sejenisnya terganggu.

Satelit milik PT Telkom Indonesia ini hingga Rabu, 30 Agustus, menyebut penyebab anomali pada satelit Telkom-1 belum diketahui, dan pihaknya masih terus melakukan investigasi.

Namun misteri ini kemudian mulai terbuka, kemungkinan besar satelit tersebut hancur berkeping-keping! Tapi mengapa itu bisa terjadi? Terlihat pada kamera pemantau yang berhasil direkam oleh ExoAnalytic, satelit Telkom-1 dihantam oleh sebuah objek terbang tak dikenal!

ExoAnalytic, adalah sebuah perusahaan Amerika Serikat yang melacak keberadaan objek di orbit geostationer, menunjukkan satelit tersebut kemungkinan hancur berkeping-keping!

Geostationer merupakan lokasi orbit dengan jarak sekitar 36.000 km di atas Bumi. Orbit itu memungkinkan satelit mempertahankan posisi mereka tetap di atas Bumi.

 

Perusahaan komersial bernama ExoAnalytic Solutions yang memantau situasi ruang angkasa untuk satelit dan benda lain di orbit, telah memantau dan manyatakan bahwa mungkin satelit itu berada dalam posisi berantakan, karena ada puing-puing dalam jumlah banyak di sekitar Telkom-1 sejak tanggal 25 Agustus 2017 silam.

Di saat yang sama, Telkom telah menyatakan bahwa satelit miliknya yang sudah berusia 18 tahun ini, sedang bermasalah sehingga mengganggu siaran televisi dan membuat ribuan ATM offline.

Tanggapan Lockheed Martin 

Perusahaan dirgantara Lockheed Martinyang membuat satelit tersebut juga membantah berita kehancuran satelit A2100 yang menjadi platform andalan mereka tersebut.

Ketika ditanyai pada Senin (4/9/2017), juru bicara Lockheed Martin untuk kawasan Asia mengirimkan pernyataan resmi berisi bantahan.

“Telkom-1 pertama kalinya diluncurkan pada 1999 dan telah beroperasi 3 tahun melebihi rancangan usia pakai selama 15 tahun. PT Telkom dan Lockheed Martin telah bekerja erat sejak Telkom-1 mengalami anomali pada 25 Agustus.”

“Para insinyur dari PT Telkom dan Lockheed Martin melakukan kontak dengan satelit dan menelaah data tentang status operasionalnya untuk mengerti anomali yang terjadi dan menentukan langkah-langkah berikutnya.”

“Satelit itu berfungsi dan memberi respons kepada perintah-perintah, walaupun anomali itu berdampak kepada status operasionalnya. Pada saat ini kami belum bisa memastikan kebenaran berita belakangan ini yang menduga-duga tentang adanya puing-puing.”

Lockheed Martin mengaku terus mencari fakta-fakta kejadian dan mendukung upaya pemulihan layanan satelit. Anehnya mereka tetap membantah bahwa satelit Telkom-1 hancur menjadi berkeping-keping.

Padahal dari video yang dirilis oleh ExoAnalytic Solutions terlihat jelas, satelit Telkom tersebut seperti dihantam sebuah objek terbang tak dikenal, kemudian terlihat puing-puing berserakan dan berada disekitar titik orbit satelit Telkom-1 tersebut.

Satelit Terlihat Dihantam Sebuah Objek Terbang Tak Dikenal

 

CEO ExoAnalytic Solutions, Doug Hendrix, manyatakan bahwa pihaknya telah melacak, ada beberapa bagian puing ukuran besar di sekitar Telkom-1.

Bagian yang terlihat reflektif pada foto (terlampir), disebutnya adalah bagian dari benda antariksa seperti satelit.

Debris (serpihan) satelit Telkom 1 tersebut tertangkap oleh salah satu dari 165 teleskop ExoAnalytic yang berada di Australia.

“Apa yang Anda lihat tampaknya ada banyak bahan reflektif yang berasal dari benda antariksa. Itu bisa jadi panel surya, bahan bakar, atau puing lainnya. Kami tidak begitu tahu,” kata Hendrix kepada SpaceNews.

ExoAnalytic Solutions sedang memantau apakah ada potongan kecil dan sangat kecil di sekitarnya. Telkom masih berkoordinasi dengan Lockheed Martin, selaku perakit Telkom-1, untuk memantau perkembangan lebih lanjut.

“Terkait pemberitaan yang menyatakan kondisi Telkom1 dan adanya obyek di luar angkasa di sekitar posisi Telkom-1 dapat kami sampaikan bahwa kondisi saat ini (31/8/2017), melalui Stasiun Pengendali Utama Satelit, Telkom-1 masih dapat menerima command dan mengirim sinyal telemetri satelit,” kata Arif Prabowo, Vice President Public Relations Telkom.

Dan terlihatnya satelit tersebut seperti dihantam objek terbang tak dikenal pada kamera pemantau yang berhasil direkam oleh ExoAnalytic, tidak ada yang tahu dan masih misterius!

 

ExoAnalytic Solutions mengklaim: Telkom-1 tidak bertabrakan dengan objek lain

Dalam memantau kondisi di sekitar Telkom-1, ExoAnalytic Solutions mengklaim memakai jaringan lebih dari 160 teleskop optik untuk memantau busur geostasioner, sabuk setinggi 36.000 kilometer di sekitar Bumi tempat sebagian besar satelit telekomunikasi berada.

ExoAnalytics Solutions adalah perusahaan komersial tentang kewaspadaan (awareness) situasi angkasa. Untuk keperluan tersebut, mereka memiliki 160 teleskop guna melacak satelit-satelit dan benda-benda orbital.

Teleskop-teleskop itu dapat mendeteksi benda hingga ukuran 0,4 meter di orbit setinggi 36 ribu kilometer di atas Bumi. Dengan proses komputasi lanjutan, ukuran terkecil yang bisa dideteksi adalah 10 sentimeter.

Teleskop tersebut dapat mendeteksi benda-benda berukuran hingga 0,4 meter. Hendrix berkata ExoAnalytic Solutions perlu melakukan pengamatan tambahan, namun data awal menunjukkan Telkom-1 tidak bertabrakan dengan objek lain. Tetapi, dia berkata kerusakan pada satelit sepertinya parah.

“Saat kami menganalisis data setelah peristiwa selama beberapa malam, kami mungkin dapat mengatakan satelit masih memiliki panel surya yang terpasang,” katanya.

 

Ada 4 satelit lainnya yang mendadak tidak berfungsi

Perusahaan ini menganalisis video resolusi tinggi dari insiden yang dialami Telkom-1 untuk melacak lebih banyak objek di sekitarnya. Setidaknya, ada empat satelit geostasioner tua yang mendadak tidak berfungsi selama beberapa bulan terakhir ini.

Selain Telkom-1 dan AMC-9 yang berusia 18 tahun, ada satelit EchoStar-3 berusia 20 tahun yang terganggu pada akhir Juli, bersamaan dengan satelit NSS-806 yang berusia 19 tahun.

Telkom-1 sendiri dinyatakan sudah tidak bisa lagi dioperasikan dan Telkom mengambil langkah untuk mematikannya, atas rekomendasi Lockheed Martin, agar tidak mengganggu satelit lainnya.

Sejak insiden yang membuat Telkom-1 terganggu, Telkom mengambil langkah untuk mengalihkan pelanggan dan layanan Telkom-1 ke satelit lain, termasuk Telkom-2 dan Telkom-3s yang memiliki teknologi lebih baik. Badan usaha milik negara bidang telekomunikasi ini berencana menggantikan Telkom-1 dengan Telkom-4 yang bakal diluncurkan pada Agustus 2018.

Telkom Nyatakan Satelit Telkom-1 Tidak Akan Dioperasikan Kembali

Direktur Utama PT Telkom Alex J Sinaga mengatakan Satelit Telkom-1 yang mengalami gangguan sejak Jumat (25/8/2017), sekitar pukul 16.51 WIB, tidak dapat dioperasikan kembali.

Hasil terkini dari investigasi yang dilakukan secara intensif oleh Telkom bersama Lockheed Martin, selaku pabrikan Satelit Telkom-1, menyatakan bahwa satelit itu tidak dapat dioperasikan kembali.

Ia menjelaskan berdasarkan analisis mendalam diketahui bahwa satelit tersebut sudah tidak berfungsi normal, sehingga pihak Lockheed Martin merekomendasikan agar dilakukan proses shut down untuk Satelit Telkom-1.

 

Keputusan untuk shut down ini dilakukan juga untuk menghindari interferensi dengan satelit lain, dan perkembangan pemulihan Satelit Telkom-1 untuk penyediaan transponder satelit pengganti telah mencapai 100 persen, sesuai target yang telah direncanakan.

Secara keseluruhan, repointing antena ground segmentsudah mencapai 55 persen, dan akan terus dilakukan bertahap hingga 10 September 2017. Total pelanggan Satelit Telkom-1, lanjut dia, tercatat sebanyak 63 pelanggan dengan alokasi 29,26 Transponder Equivalen (TPE) dan jumlah site mencapai lebih dari 15.000 site.

Hancurnya satelit Telkom-1 hingga kini belum dapat dipastikan penyebabnya. Apakah karena bertabrakan dengan benda atau objek angkasa lain, atau karena terjadi kesalahan pada satelit itu sendiri. Hingga kini, hancurnya satelit Telkom-1 masih misterius. (spacenews)

Pustaka:

Source link