Profil Pulau Kofiau, Papua Barat yang Diduga Markas Bawah Tanah Alien

Bukan itu saja. Pulau Kofiau menjadi habitat burung endemik Indonesia, yaitu Burung Kofiau Monarch atau Kofiau Kahicap serta Burung Paradise Kingfisher atau Cekakak Pita Kofiau. Kedua burung endemik tersebut tinggal di hutan rendah Pulau Kofiau.

Pemburu alien Scott Waring lantas mengukur bahwa gerbang bawah tanah itu, yang lagi-lagi diklaimnya, membentang setidaknya hingga 20 meter. Ukuran ini dinilai pengagum teori konspirasi itu cukup besar untuk menempatkan banyak UFO, pesawat milik alien.

Meski begitu, apa yang ditemukan Waring soal keberadaan markas bawah tanah di Pulau Kofiau ini belum bisa membuktikan klaim adanya alien karena dirinya tidak terjun langsung ke lapangan untuk membuktikan teorinya.

Ia juga mengaku mendapat bukti keberadaan pintu gerbang alien ini setelah melihat formasi aneh di peta digital milik Google tersebut. Sebelumnya, Scott Waring melaporkan sebuah pesawat yang diduga sebagai pesawat UFO terekam kamera sedang terbang memasuki sebuah gunung berapi Mount Hood, Amerika Serikat (AS).

Gunung tinggi dan gunung berapi seperti itu biasanya digunakan sebagai pintu masuk ke markas bawah tanah alien. Penampakan UFO yang konon terjadi pada 28 Februari lalu itu terekam saat seorang penumpang pesawat sedang mencoba kamera baru, saat melewati Mount Hood setinggi 3,4 kilometer di Oregon.

Menurut Waring, penumpang itu mulanya tak melihat UFO dan alien, sampai mereka tiba di rumah dan melihat video merekam objek berbentuk tic-tac.[viva]