Raziya, Sultanah Pertama di India

Tak satu pun dari putra-putranya yang lain, yang lahir dari istri-istrinya yang lain dapat menggantikannya sebagai sultan karena masih terlalu muda.

Di lain sisi putrinya, Raziya, sudah menunjukkan kemampuannya mengelola kesultanan dengan baik. Ketika ayahnya pergi untuk urusan bisnis atau berkampanye, ia ditunjuk sebagai bupati yang kompeten dengan bantuan menteri kepercayaan Sultan Iltutmish.

Raziya telah menjadi perempuan yang cerdas, berpendidikan tinggi, terampil dan pakar baik dalam pendidikan formal maupun pendidikan agama Islam. Selain itu Raziya juga punya kemampuan yang unggul di bidang seni bela diri.

Melihat keunggulan dan kecerdasan putrinya, tanpa berkonsultasi dengan para ulama Sultan Iltutmish menunjuk putrinya Jalalat-Al-Din Raziya sebagai penggantinya.

Sultan Iltutmish melihat tanda-tanda Raziya mampu memegang tampuk kekuasaan dan punya keberanian yang luar biasa. Setiap kali seseorang mempertanyakan keputusannya, Sultan Iltutmish menjawab, “Putra-putra saya kebanyakan hanya suka bersenang-senang, dan tidak seorang pun dari mereka memenuhi syarat untuk menjadi raja. Setelah kematian saya, Anda tahu bahwa tidak ada yang lebih kompeten untuk memimpin Kesultanan Delhi selain putri saya.”

Dengan demikian, Raziya akhirnya menjadi Sultan Delhi ke-3 dan ia merupakan sultan perempuan pertama di India.

Saat menjadi sultan, Raziya mendirikan sekolah, akademisi, pusat penelitian, dan perpustakaan umum di mana manuskrip Islam dan Hindu berbagi tempat.