Sa’ad bin Abi Waqqash, Sahabat Nabi yang Bertugas Menyebarkan Islam di China

Setelah beberapa saat berada di China, Sa’ad balik ke Arab. Dan sekitar 20 tahun setelahnya Sa’ad kembali lagi ke China untuk meneruskan dakwahnya.

Dari semua versi yang ada, Ibrahim Tien Ying Ma menyebut bahwa yang paling valid adalah versi yang pertama.

Di mana, Sa’ad dikirim Khalifah Utsman bin Affan untuk memimpin delegasi ke China untuk mendakwahkan Islam pada tahun 615 M, atau sekitar 20 tahun setelah wafatnya Rasulullah.

Dalam buku History of China karya Ivan Taniputera, rombongan Muslim itu diterima dengan baik oleh Kaisar Yong Hui dari Dinasti Tang. Kaisar China juga menunjukkan toleransinya.

Dia memperbolehkan delegasi umat Islam tersebut tidak melakukan tradisi penyembahan di hadapan kaisar. Sang Kaisar paham bahwa umat Islam tidak melakukan penyembahan terhadap manusia.

Tidak hanya itu, Sang Kaisar China juga mengizinkan delegasi yang dipimpin Sa’ad bin Abi Waqqash itu untuk mendirikan tempat ibadah, masjid.

Maka dibangun lah sebuah masjid agung pada 742 M. Masjid itu bernama Masjid Huaisheng atau dikenal dengan Masjid Sa’ad bin Abi Waqqash di Provinsi Guanzhou.

Dikutip dari nu.or.id, masjid yang dibangun di atas lahan seluas 5 hektare itu menjadi salah satu masjid tertua di China. Konon, Sa’ad bin Abi Waqqash menyebarkan Islam kepada masyarakat China hingga akhir hayatnya.

Makamnya dikenal dengan Geys’ Mazars. Versi lain menyebutkan bahwa Sa’ad bin Abi Waqqash wafat di Aqiq, sekitar 18 mil dari Madinah dan dimakamkan di Baqi’. [Merdeka]