Saat Kaum Murtad Merajalela…(Kajian Sirah)

Dengan demikian, tampaklah mereka yang murtad dan mengaku nabi palsu serta membangkang membayar zakat. Interpretasi mereka ini jelas salah dan tidak dapat dibenarkan.  Oleh karena itu Abu Bakar Al-Shiddiq mempersiapkan pasukan untuk memeranginya.

Jalannya peperangan Riddah

Abu Bakar Al-Shidiq tidak mau terburu-buru memerangi kaum murtad sampai pasukan Usamah kembali dari medan perang. Hal tersebut karena sebagian besar kekuatan kaum Muslim berada dalam pasukan itu. Sayangnya, kaum murtad tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan dan berusaha memanfaatkannya. Hal yang kerap terulang dalam sejarah kaum Muslim ketika musuh-musuh Islam memanfaatkan setiap kesempatan yanga ada.

Kesempatan itu terwujud ketika Thulaihah Al-Asadi memprovokasi para pengikutnya dari kabilah Abs Dzubyan, Ghathfan, Fazarah, dan Thai untuk menyerang Madinah. Gerombolan tersebut kemudian bergerak sampai pekuburan Madinah dan memecah diri menjadi dua kelompok. Kelompok pertama di Dzil Qishah, daerah paling dekat dengan Madinah, hanya berjarak 35 km dari arah Najd. Sedangkan, kelompok kedua di Abraq Rabadzah berjarak sekitar 120 km dari Madinah.

Gerombolan tersebut mengirimkan utusannya ke Madinah dan meminta agar Abu Bakar membiarkan mereka melaksanakan shalat, tetapi tidak membayar zakat. Abu Bakar menjawab, “Demi Allah, andai mereka menolak memberikan tali kekang unta sebagaimana yang mereka lakukan pada masa Rasulullah, maka akan kuperangi mereka.” Utusan itu kembali ke kelompoknya dan mereka pun mengetahui kelemahan Madinah yang sedang terbuka tanpa ada yang dapat menghalanginya.

Abu Bakar menyadari hal tersebut, kemudian dia mengumpulkan orang-orang, lalu berkata, “Negeri ini sedang berada dalam kegelapan. Utusan mereka telah melihat sedikitmya jumlah kalian dan kalian tidak akan mengetahui apakah mereka menyerang pada malam atau siang hari. Kelompok mereka yang paling dekat sudah ada di depan pintu. Mereka berharap kita mau menerima kedatangan mereka. Namun, kita sudah menolak mereka dan menolak tuntutan mereka. Maka bersiaplah untuk berperang.”