Sahabat Akrab sekaligus Rival Sejati : Ibn Hajar al-asqalani dan Badr al-Din al-‘Ayni

B. Biografi singkat

1. Ibn ajar (w. 852 H)

Ia dilahirkan di Kairo pada tanggal 18 Februari 1449 M, bertepatan pada tanggal 12 Syaban 773 H, dari sebuah keluarga yang dikenal sangat religius.

Nama lengkapnya adalah Syihabuddin Abu Fadl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad (ajar al-Asqaln). Beliau adalah seorang ulama hadis, sejarawan dan ahli fiqih madzhab Shafii.

Adapun julukan al-Asqaln adalah bagian dari tradisi keluarga-keluarga muslim yang menyebar kemana-mana. Nenek moyangnya mula-mula pindah ke Iskandariyah dan kemudian ke Cairo.

Ayahnya, Nuruddin Ali (w.777 H/1375 M), adalah ulama besar yang selain dikenal sebagai mufti juga dikenal sebagai penulis sajak-sajak keagamaan. Ibunya, Tujjar, adalah seorang wanita kaya yang aktif dalam kegiatan perniagaan.

Ibn ajar menjadi yatim piatu sejak masa kanak-kanak. Ayahnya meninggal dunia ketia Ibn ajar baru berumur empat tahun, sedangkan ibunya telah lebih dahulu meninggal. Sepeninggal orang tuanya, Ibn ajar diasuh Zakiuddin Abu Bakar al-Kharrubi.

Sebagai anak yang dilahirkan dari sebuah keluarga yang taat beragama, Ibn ajar memperoleh pendidikan mula-mula dari bimbingan ayahnya sendiri.

Pada usia 5 tahun Ibn ajar sudah masuk ke sekolah agama, pada tahun 782 H yakni ketika ia berumur 9 tahun telah mampu hafal al- Quran.

Pada tahun 784 H yaitu ketika ia berusia 11 tahun belajar hadis di Mekah kepada Syaikh Afifuddin al-Naisabur dan belajar hadis al-Bukhr kepada Syaikh al-Makk, disinilah ia untuk pertama kali berguru mengenai hadis.

Pada usia 23 tahun Ibn ajar telah menekuni hadis. Untuk menekuni studinya ini ia mengadakan perjalanan panjang ke Hedzajaz dan Yaman pada bulan Syawal 799 H atau Juli 1397 M sampai 801 H/1398 M, di Palestina dan Suriah.

Perjalanan studinya itu berakhir ketika ia kembali dari Suriah pada tahun 803 H/1400 M.

Diceritakan dalam kitab Subul al-Salm bahwa Ibn ajar dalam rangka mengasah hafalan hadistnya ia menyempatkan waktunya sendiri, diantaranya adalah ia pernah membaca hadis Sunan Ibn Mjah di empat majlis, ahh Muslim di empat majlis, ahih al-Bukhr di sepuluh majlis dan Sunan al-Nasi sepuluh majlis.

Dan di dalam perjalanannya ke Syam ia juga pernah membaca Mujam al-abrni al-aghr selama satu majlis.

Setelah berhasil menyelesaikan studinya, Ibn ajar dalam usianya yang relatif muda telah diberi otoritas untuk mengajar ilmu hadis, ilmu tafsir dan fiqih.

Kuliahnya tentang ilmu hadis dimulai pada bulan Shawal 808 H /Maret 1406 M di Shaikhuniyah. Ia juga memberi kuliah di madrasah Jamaliah dan juga di Madrasah Mankutimuriyah.

Karir Ibn ajar berlangsung sebagaimana ulama besar sebelumnya. Ia menjadi dosen, guru besar, pimpinan akademik, hakim, mufti, dan khatib.

Ibn ajar lebih dikenal dengan nama kakeknya, yaitu alAsqaln, sehingga kitab-kitab karangannya sering disebut Ibn ajar al-Asqaln. sebagai seorang ulama yang produktif masalah keilmuan, Ibn ajar memang telah melahirkan beberapa tulisan.

Ia mengarang hampir 150 kitab, 6 karya-karyanya meliputi berbagai bidang ilmu, seperti: ilmu al-Quran, metodologi hadis (uul al-hadis), penjelasan hadis (syarh al-hadis), takhrij hadis, hukum Islam (kutub al-fiqh), tokoh-tokoh hadis (rijal al-hadis), kisah-kisah (al-manaqib), sejarah (al-tarikh), dsb.

Diantara karya terbesar nya ialah kitab Fath al-Br Syarh dari kitab ahh al-Bukhr.