Ahmad Thomson Urai Kapitalis (4) : Selusin Bank adalah Bawahannya, Tentaranya adalah Pedagang, dan Spekulasi adalah Pedangnya”

Berita tentang kekalahan Napoleon di Waterloo, seperti yang telah diterangkan sebelumnya, diketahui oleh Rothschild bersaudara beberapa hari sebelum masyarakat bergembira atas kekalahan tersebut, dan Lord Aberdeen merasa berhutang budi kepada mereka atas informasi dini yang diterimanya sehubungan dengan pecahnya revolusi Perancis bulan Juli. Dan, juga, dengan adanya kereta api lintas benua menguntungkan posisi mereka  Mereka adalah “Hudsons” benua; semua lini penting adalah ciptaan dan milik mereka. Ini semua memberikan keuntungan yang besar bagi mereka. Bukan hal yang aneh jika dalam penyampaian berita digunakan kereta khusus beserta kurirnya agar tiba sedini mungkin kerumah-rumah mereka. Setelah adanya penemuan telegram dengan segala kemampuan dan keuntungan yang diberikan, maka mereka menggunakan teknologi ini untuk kesuksesan jalannya operasi perusahaan. Memang tidak mengherankan, ketika peluang yang begitu banyak berpihak kepada mereka, sehingga mendapatkan kesuksesan yang tiada putus-putusnya.

Werner Sombart, dalam bukunya The Jews and Modern Capitalism, menyimpulkan:

Nama Rothschild bukan hanya dikaitkan dengan perusahaan: namun dikaitkan dengan seluruh pengaruh bangsa Yahudi di bursa efek. Dengan bantuan pengaruh nama besar Rothschild bersaudara, membuat mereka mampu mencapai posisi kuat – dan boleh dikatakan mereka mempunyai posisi unik – dalam bursa efek untuk surat-surat berharga milik pemerintah. Tidaklah berlebihan jika di banyak negeri dimana menteri keuangannya tidak mempunyai kesepakatan dengan perusahaan Rothschild bersaudara, maka mereka akan menutup bantuan keuangan kepada Negara yang bersangkutan. “Hanya ada suatu kekuasaan di Eropa”, ini adalah semboyan yang terkenal pada abad ke 19, “yaitu Rothshild bersaudara: selusin bank adalah bawahannya, tentaranya adalah pedagang dan pegawai yang jujur, dan spekulasi adalah pedangnya” (A.Weill).