Kenang Tulisan Alm Ust. Maaher: Sejarah Kelompok ‘Salafi’ di Indonesia dan Asal Mula Perpecahannya

Lalu, lewat ormas yang di dirikannya (DDII) inilah, Muhammad Natsir mengirimkan pelajar ke saudi arabia yang kemudian membentuk KELOMPOK SALAFI MODERN di indonesia; itulah ABU NIDA’ CHOMSAHA SOFWAN (yang kemudian mendirikan Yayasan At-Turots Al-Islamiy dan Islamic Center Bin Baz di bantul Yogyakarta), AHMAZ FAIZ ASIFUDDIN (yang kemudian mendirikan ponpes Imam Bukhari di Solo), dan AUNUR RAFIQ GHUFRON (yang kemudian mendirikan ponpes Al-Furqon di gresik).

Mereka inilah generasi awal yang pulang ke indonesia sekitar awal tahun 1980-an. nah bersamaan dengan pulangnya mereka ke indonesia, didirikanlah “Lembaga Pendidikan Bahasa Arab” (LPBA) di jakarta yang sekarang berubah nama menjadi “Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab” (LIPIA). Sebuah lembaga pendidikan formal cabang dari Universitas Al-Imam Muhammad bin Saud Al-Islamiyyah di Riyadh, Saudi Arabia.

Nah, generasi kedua utusan DDII pun pulang ke tanah air pada awal tahun 1990-an. dialah JA’FAR UMAR THALIB (yang kemudian mendirikan Laskar Jihad dan mendirikan ponpes Ihya’us Sunnah di degolan Yogyakarta), YUSUF UTSMAN BA’ITSA (yang kemudian menjadi ketua Perhimpunan Al-Irsyad), dan YAZID BIN ABDUL QADIR JAWAZ (yang kemudian menjadi penasehat ponpes Minhajus Sunnah bogor).

Bedanya, Yusuf Utsman Ba’itsa dan Yazid Bin Abdul Qadir Jawaz menuntut ilmu ke saudi arabia, sedangkan Ja’far Umar Thalib menuntut ilmu ke Markaz Darul Hadits yaman pimpinan SYAIKH MUQBIL BIN HADI AL-WADI’I setelah pulangnya beliau dari jihad di afghanistan.

Ja’far Umar Thalib memiliki dua murid yang kemudian menjadi DA’I; dialah LUQMAN BA’ABDUH (yang kemudian mendirian ponpes Minhajul Atsar atau dikenal dengan ponpes As-Salafy di jember) dan MUHAMMAD UMAR AS-SEWED (yang kemudian mendirikan ponpes Dhiyaus Sunnah di cirebon). Sedangkan Yazid Bin Abdul Qadir Jawaz menikah dengan wanita sunda yang merupakan kaka dari Abu Yahya Badrussalam (yang kemudian mendirikan Masjid Al-Barkah di cileungsi bogor dengan Radio Rodja sebagai corong dakwahnya). Sedangkan Muhammad Umar As-Sewed adalah saudara sepupu dari Yusuf Utsman Ba’itsa.