Siapakah Ya’juj dan Ma’juj dan Bagaimana Cirinya?

Eramuslim.com

Siapakah Yajuj dan Majuj dan Bagaimana Cirinya?

Ustaz Miftah el-Banjary
Pakar Ilmu Linguistik Arab dan Tafsir Alqur’an

Penyebutan Ya’juj dan Ma’juj sebagai tanda besar datangnya hari kiamat telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW).

Dalam Al-Qur’an diyatakan Ya’juj dan Ma’juj ini adalah kaum yang suka berbuat kerusakan di muka bumi.

Ada banyak dalil yang dapat dikaji secara literatur ilmiah. Namun, saya hanya sebutkan satu ayat dan hadis di antara banyak ayat dan hadis Nabi mengenai ciri-ciri fisik Ya’juj dan Ma’juj tersebut.

Al-Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dari Ibnu Harmalah, dari bibinya, dia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah, sedangkan jari tangan beliau dibalut dengan perban, karena tersengat kalajengking, lalu beliau bersabda:

إِنَّكُمْ تَقُوْلُوْنَ لاَ عَدُوَّ، وَإِنَّكُمْ لاَ تَزَالُوْنَ تُقَاتِلُوْنَ عَدُوًّا حَتَّـى يَأْتِيْ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ، عِرَاضُ الْوُجُوْهِ، صِغَارُ الْعُيُوْنِ، شُهْبُ الشَّعَافِ، مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُوْنَ، كَأَنَّ وُجُوْهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
“Sesungguhnya kalian berkata tidak ada musuh, sementara kalian senantiasa memerangi musuh, hingga datang Ya’juj dan Ma’juj; Bermuka lebar, bermata sipit, berambut pirang. Mereka datang dari setiap arah, wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit.” (HR. Ahmad 5: 271)

Dalil Al-Qur’an yang membicarakan Ya’juj dan Ma’juj tersebut pada firman Allah Ta’ala:

حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ (96) وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَا وَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ (97)

“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir.”
(Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Anbiya’: 96-97).