Siapakah Ya’juj dan Ma’juj dan Bagaimana Cirinya?

6. Mereka Datang dari Berbagai Arah.
Kita ketahui bersama bahwa bangsa di dunia yang paling besar tingkat penyebarannya adalah bangsa China.

Mereka datang dari segala arah, boleh jadi mereka merupakan bangsa yang suka berpetualang dan melakukan invasi, baik secara perdagangan, invasi ekonomi, hingga militer. Wallahu A’lam.

7. Semiotika Tembok.
Jika kita merujuk pada ayat 96 pada surah Al-Anbiya itu di dalam Al-Qur’an, maka di sana disebutkan kata “Tembok”.

Begitu pula jika kita merujuk pada surah Al-Kahfi, maka kita akan temukan keywordnya “tembok”, sebagaimana yang dikisahkan permintaan mereka terhadap Dzulqurnain untuk melindungi negeri dan bangsa mereka.

Meskipun tafsiran di atas masih memiliki beragam versi tafsiran dalam kajian tafsir para ulama mufassirin, tapi kita masih bisa menemukan korelasinya dalam tafsiran kontesktual.

Bukankah Al-Qur’an bersifat relevan sepanjang zaman. Yashluh likulli azman wa amakin?

Istilah ‘tembok’ bisa jadi bermakna hakiki yang merujuk pada ‘Tembok China’ atau tembok dalam makna majazi yang berarti bahwa bangsa itu memang senang membangun peradaban guna mempertahankan tradisi peradaban nenek moyang mereka. Wallahu ‘alam.

Wallahu A’lam Bisshowab

[Sindonews]