Bayi Berumur 24 Hari Bisa Bicara

Assalamu’alaikum wr. wb.

Ustadz maaf mau bertanya, berikut ada petikan artikel yang ada di Republika

Ahmad Khotib, bayi, pasangan Haji Safuri (40) dan Ny. Mariyatun (25) warga Desa Pandiangan Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, bisa berbicara walau baru beru usia 24 hari.

Bayi yang lahir sembilan bulan dan dalam keadaan normal fisik itu, lahir Selasa (14/2) siang di kediamannya dan diberi kemampu mengucapkan kalimat yang pernah diucapkan Nabi Isa As, Kamis (9/3) malam dini hari (malam Jumat legi, red).

"Sebelumnya dia nangis seperti mengalami kesakitan yang berlebihan dan baru tenang sekitar jam 24:00 WIB, namun pada pukul 02:00 WIB, ia terbangun dan melafadzkan kalimat "Waman Adlamu Wamantarakahum Fi Dzulumatil Layubsirun" dan di ulangi sampai tiga kali," kata Haji Safuri, Minggu (12/3) saat ditemui Antara.

Mereka yang dikarunia anak pertama sejak perkawinannya tujuh tahun lalu itu mengaku ketakutan dengan kejadian tersebut, karena diyakini akan ada peristiwa besar yang akan menimpa anaknya. "Kami hanya takut dan kawatir meninggal," ucapnya sedih.

selengkapnya di:
http://republika.co.id/online_detail.asp?id=239186&kat_id=23

Apakah ini merupakan salah satu tanda akan datangnya nabi Isa as dan dekatnya hari kiamat?

Wassalammualaikum wr. wb.

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Datangnya nabi Isa as memang sudah pasti, hanya tidak disebutkan tanda-tanda kedatangannya. Baik berupa bayi yang bisa bicara atau pun tanda lainnya.

Adapun kejadian bayi bisa bicara, memang benar bahwa Nabi Isa as. bisa bicara ketika masih dalam gendongan ibunya, namun lafadz bukan seperti yang disebutkan oleh Haji Safuri dalam berita di Republika itu. Di dalam Al-Quran Al-Karim, lafadz yang diucapkan oleh nabi Isa as adalah sebuah keterangan tentang siapa diri beliau dan kedudukannya. Beliau as. berkata:

إني عبد الله ’تاني الكتاب وجعلني نبيا وجعلني مباركا أينما كنت و أوصاني باللاة والزكاة ما دمت حيا وبرا بوالدتي ولم يكن جبارا شقيا والسلام علي يوم ولدت ويوم أموت ويوم أبعث حيا

Sesungguhnya Aku adalah hamba Allah, Dia telahmember kepadaku Al-Kitab dan menjadianku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan kepadaku shalat dan zakat selama aku hidup. Dan berbakti kepada ibuku. Dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali." (QS. Maryam: 30-33)

Selain ayat ini juga ada ayat lain yang juga memberi keterangan tentang bahw nabi Isa as berkata-kata sewaktu masih bayi.

إِذْ قَالَتْ الْمَلائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إنَّ اللَه يُبَشُّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْه اسْمُه الْمَسِيحُ عِيسَى ابْن مَرْيَم وَجِيهًا في الدُّنيا والآخرةِ ومِنْ الْمُقَرَّبِينَ وَيُكَلِّمُ النَّاس في الْمَهْدِ وَكَهَلاً ومن الصَّالِحينَ

Ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al-Masih ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan,dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh.(QS. Ali Imran: 45-46)

Namun sesungguhnya bukan hanya nabi Isa as. saja yang pernah mengalaminya. Tapi ada beberapa bayi lainnya yang juga pernah mampu berbicara ketika masih di dalam buaian.

Misalnya bayi dalam kisah Juraij al-‘Abid, yang difitnah oleh orang-orang telah berzina dengan wanita dan melahirkan anak. Padahal wanita itu berzina dengan laki-laki lain. Juraij tidak mampu memberikan bukti yang dapat membela dirinya. Atas izin Allah, bayi dalam gendongan wanita yang menuduhnya berzina itu kemudian bisa berbicara dan mengatakan bahwa ayahnya bukanlah Juraij, melainkan laki-laki lainnya.

Kisah Juraij yang ahli ibadah ini tertuang di dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Kisah bayi bicara lainnya adalah bayi yang ibunya akan ikut dibakar dalam kisah ashhabul uhkdud. Bayi itu berkata dalam gendongan ibunya, "Wahai ibuda, bersabarlah, sesungguhnya kita berada dalam kebenaran." Kisah ini bisa kita dapati di dalam shahih Muslim.

Sedangkan di dalam hadits riwayat Al-Baihaqi, disebutkan juga tentang kisah Masyithah yang bekerja sebagai tukang sisir istri Fir’aun. Ketika sisirnya jatuh, spontan dia berujar, "Bismillah." Ketahuanlah bahwa dirinya seorang muslim, maka Fir’uan memerintahkannya agar dimasukkan ke dalam api. Sesaat sebelum diceburkan, bayinya yang masih dalam gendonga itu atas izin Allah bisa bicara, yang intinya memberi semangat kepada ibunya untuk tabah menghadapi cobaan.

Di dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa orang yang menjadi saksi yang membela kasus Nabi Yusuf as ketika dituduh telah berlaku serong dengan Zulaikha, istri Al-Aziz. Konon saksi ini pun dibunuh dan sebelumnya telah terjadi keajaiban, yaitu bayi bisa bicara.

Dan riwayat lainnya lagi adalah kisah Nabi Zakaria yang dibunuh oleh musuh-musuhnya yang ingkar kepada ajaran Allah.

Semua kisah itu bisa kita baca pada tafsir Al-Qurthubi tentang tafsir surat Ali Imran, juga di dalam kitab Riyadhushshalihin halaman 134dan juga kitab Hayatul Hayawan jilid 1 halaman 70.

Adapun di masa sekarang ini, bila ada bayi bisa bicara, tentu atas izin Allah SWT. Namun bukan berarti menjadi sebuah pertanda bahwa Nabi Isa as. akan sebentar lagi datang.

Wallahu a’lam bishshawab wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ahmad Sarwat, Lc.