Memakai Kalung Sebagai Obat

Assalamu’alaikum

Pak Ustadz, beberapa waktu yang lalu saya membaca iklan tentang Kalung biofir pada website eramuslim. Kemudian membaca kisah nyata tentang kesembuhan, setelah memakai kalung tersebut.

Saya ingin memakai kalung tersebut dengan alasan kesehatan.
Apakah dengan memakai kalung tersebut dapat disamakan dengan memakai JIMAT?

Wasalamu’alaikum wr. Wb.

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabaraktuh,

Dalam membahas masalah kalung yang anda tanyakan dan kaitannya dengan masalah syirik, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama terkait dengan benda yang mengandung unsur magis yang disebut jimat. Kedua, terkait dengan pola pikir yang menyimpang.

1. Pertama: Jimat

Syirik terjadi manakala sebuah benda dipercaya memiliki kekuatan tertentu, yang tidak bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan yang baku. Istilahnya adalah tamimah, yang biasa diartikan sebagai jimat. Jimat itu memang punya kekuatan ghaib yang datang dari jin, syetan atau penyihir.

Dahulu iblis menggunakan media semacam keris untuk menjerumuskan manusia ke dalam jurang syirik. Keris yang pada dasarnya hanya sepotong besi karatan, lalu disembah-sembah lantaran dianggap punya kekuatan magis tertentu. Maka melakukan ritual kepada keris seperti ini adalah perbuatan syirik.

Di zaman sekarang ini, ketika semua orang sekolah dan menolak hal-hal yang magis, keris yang ‘diisi’ kekuatan magis mungkin sudah kurang populer. Maka para syetan pun menggunakan cara lain untuk tetap menjerumuskan korbannya.

Berbagai istilah dari dunia jin dan alam ghaib kemudian mendapat perubahan nama dan istilah. Salah satunya penggunaan istilah ‘energi’. Seringkali gerakan tertentu atau benda tertentu diklaim memiliki energi tertentu, lalu pada akhirnya dijadikan sesembahan.

Bagaimana syariah Islam memandang hal ini?

Yang dibenarkan oleh syariat Islam dalam menggunakan istilah energi adalah yang mengacu kepada istilah baku di dunia sains. Misalnya energi kinetik dan energi potensial. Islam tidak mengenal sihir yang kemudian diganti namanya menjadi energi.

Energi yang dikenal dalam sain adalah sebagai lawan dari materi. Satuan SI untuk energi dan kerja adalah joule (J), dinamakan untuk menghormati James Prescott Joule dan percobaannya dalam persamaan mekanik panas. Dalam istilah yang lebih mendasar 1 joule sama dengan 1 newton-meter dan dalam istilah satuan dasar SI, 1 J sama dengan 1 kg m2 s−2.

Namun penggunaan istilah ‘energi’ seringkali diselewengkan. Terkadang para dukun dan penyihir pun menggunakan istilah energi. Bedanya dengan istilah energi yang baku adalah bahwa yang baku bisa terukur dan lahir dari ilmu fisika. Sedangkan pengertian energi menurut istilah para dukun dan tukang santet, pada hakikatnya adalah sihir dan magis, atau kerjaan para jin yang sesat dan menipu.

Maka dalam hal ini, kita wajib hati-hati. Jangan langsung percaya ketika ada benda dikatakan mengandung kata ‘energi’. Karena energi itu seharusnya terukur dengan alat ukur fisika. Tetapi kalau istilah energi itu hanya sebuah kamuflese, padahal sesungughnya hanya sihir dan pekerjaan para jin dan syetan, tentu wajib kita hindari.

2. Kedua: Tathayyur

Bentuk syirik lainnya adalah ketika seseorang menggantungkan diri pada khasiat dan kemampuan suatu benda. Melebihi tawakkalnya kepada Allah. Atau menggantungkan peruntungannya pada benda tertentu yang dibawa-bawanya.

Bentuk syirik ini sebenarnya tidak ada kaitannya dengan unsur magis pada benda yang terkait, namun yang jadi masalah adalah pada pola pikir dan keyakinan orang dalam memperlakukan benda itu.

Misalnya, ada orang yang punya kebiasaan mempercayai pada keberuntungan kalau memakai baju tertentu, atau menggenggam coin tertentu, atau kalung tertentu.

Padahal benda-benda itu sama sekali memang tidak ada unsur magisnya. Sehingga yang bermasalah sesuungguhnya bukan benda, tapi otak pelakunya. Dalam kasus ini, hukumnya termasuk syirik juga.

Kalung dengan Khasiat Tertentu

Maka untuk menjawab pertanyaan anda, bisa dijelaskan dengan sederhana sebagai berikut.

Kalung itu hukumnya telah menjadi jimat, manakala dipercaya punya kekuatan magis tertentu yang tidak bisa diterangkan secara fisika atau kimia yang baku. Menggantungkan diri pada adanya kekuatan magis tertentu pada kalung, sudah cukup mengantarkan kita kepada syirik. Dan syirik adalah dosa yang tidak akan diampuni Allah SWT.

Dan kalung itu juga menjadi media kemusyrikan, meski tidak mengandung kuatan ghaib tertentu, namun telah membuat orang-orangjadi menggantungkan kesembuhan atas penyakitnya padanya, dengan melebihi tawakkalnya kepada Allah. Sebab yang menyembuhkan adalah Allah SWT, bukan kalung atau benda apapun.

Namun selama ada jaminan mutlak bahwa sebuah kalung benar-benar tidak menggunakan kekuatan jin, magis atau hal-hal lain yang tidak masuk akal dan standar baku ilmiyah, maka tidak ada hal yang perlu ditakuti. Juga selama kita tidak menjadikan kalung yang dijamin tidak ada unsur magisnya itu sebagai satu-satunya benda yang menyembuhkan, maka insya Allah kita tidak akan jatuh ke dalam syirik.

Cermat Dalam Memilih Produk

Lepas dari urusan syirik, baik secara magis maupun secara pola pikir, tidak salah bila anda juga mempertimbangkan hal-hal yang logis dan masuk akal.

Saran kami, jangan terlalu mudah terkecoh janji dan testimoni manis. Cermatlah ketika menerima tawaran yang memikat dan nampak menarik. Janganlahkita lupa diri dalam menilai kualitas suatu barang.

Biasanya yang namanya obat yang baik adalah hasil penemuan ilmiyah yang panjang, disertai dengan penjelasan ilmiyah dan nalar yang masuk akal.

Dan logikanya, tidak ada bendayang menjadi obat untuk segala sesuatu. Bahkan meski di dalam Al-Quran disebutkan bahwa madu adalah obat, namun tidak pernah disebutkan bahwa madu adalah obat untuk semua penyakit.

Dari perut lebah itu ke luar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl: 69)

Ayat ini hanya menyebutkan bahwa madu adalah obat untuk manusia, bukan obat untuk segala macam jenis penyakit.

Maka penawaran yang melebihi hakikatnya, sering disebut dengan istilah ‘berjualan obat’. Karena biasanya penjual obat kaki lima menawarkan obat untuk segala sesuatu. Bahkan terkadang sampai mengatakan bahwa obatnya adalah penyembuh segala macam penyakit.

Kalau memang benar mengobati semua jenis penyakit, seharusnya rumah sakit sudah bubar dari dulu. Tetapi buktinya, setiap rumah sakit penuh dengan pasien. Dan pemerintah selalu kekurangan rumah sakit.

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabaraktuh,

Ahmad Sarwat, Lc