Pakar Politik UNJ: Prabowo Kartu Mati, Sulit Kalau Dipaksakan Nyapres Lagi

Eramuslim.com – Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam curiga atas pernyataan Prabowo Subianto yang memberikan pujian kepada Presiden Joko Widodo.

Padahal kata Saiful, pujian tersebut tidak perlu keluar dari sosok Prabowo Subianto, melainkan untuk membuktikan kerjanya sebagai Menteri Pertahanan.

“Prabowo mengatakan demikian hanya ingin diakui bahwa ia juga bekerja dan mendukung pemerintahan Jokowi, menurut saya tidak perlu, buktikan saja dengan kerja,” ucap Saiful Anam dilansir RMOL.id, Senin (27/4).

Bahkan kata Saiful, seketika Prabowo membuat video dan mengeluarkan pernyataan tersebut membuat ia curiga ada sesuatu di lingkaran Presiden Jokowi dengan para menterinya.

“Untuk apa koar-koar dipublikasikan di publik?, itu menandakan ada apa kok sampai seperti itu? Jangan-jangan memang ada saling kecurigaan antar satu sama lain,” kata Saiful.

Sehingga, lanjutnya, Prabowo Subianto maupun Partai Gerindra sudah akan sulit pada Pilpres 2024 nanti memperoleh suara banyak lantaran akhirnya memilih bergabung dengan pemerintahan Jokowi.

“Menurut saya Prabowo kartu mati, rakyat mencatat ketidakkonsistenan beliau dalam politik. Tidak hanya Prabowo, Gerindra juga dicatat oleh sejarah bahwa tidak konsisten dalam politik,” katanya.

“Saya kira selesailah Prabowo dan Gerindra pemilu 2024, rakyat sudah tau apa dan siapa ia. Kalaupun dipaksakan tetap nyapres, sulit sekali,” pungkasnya. (mr/krfts)