Bayang-bayang Perasaan Murtad

Nabi saw mengarahkan setiap orang yang terhinggapi perasaan was-was ini agar berpaling dari bahaya setan itu, kembali kepada Allah dalam menghilangkannya, melawan penguasaannya, janganlah anda menganggap bahwa solusi perasaan was-was adalah dengan melakukan suatu perbuatan dengan berulang-ulang akan tetapi hendaklah berpegang kepada asalnya, seperti : berpegang bahwa anda tetap dalam keadaan bersuci tidaklah bisa dihilangkan kecuali dengan keyakinan. Dan para ulama telah menetapkan bahwa sesuatu yang diyakini tidaklah bisa dihilangkan dengan keraguan.

Ibnu Hajar al Haitsamiy pernah ditanya tentang obat penyakit was-was? Dia menjawab,ā€¯Obatnya adalah berpaling darinya secara keseluruhan. Seandainya terdapat keragu-raguan didalam jiwa maka dengan tidak menghiraukannya pasti perasaan itu tidak akan kokoh dan akan hilang dalam waktu yang tidak lama sebagaimana pernah dicoba oleh orang-orang yang telah mendapatkan taufiq. Adapun siapa saja yang mendengarkan bisikan itu lalu melakukan tuntutannya maka perasaan itu akan terus bertambah hingga bisa membuatnya stress sebagaimana kami saksikan hal itu di banyak orang-orang yang telah dihinggapi perasaan itu dan mendengarkannya dan mengikuti setan.. didalam ash shahihain disebutkan bahwa orang yang ditimpa perasaan was-was maka dia berlindung kepada Allah dan berpaling darinya.ā€¯

Dan diantara solusi dari perasaan was-was adalah bergaul dengan orang-orang shaleh, menghadiri majelis-majelis ilmu, menghindari bergaul dengan orang-orang yang memiliki perangai buruk, tidak menyendiri atau menjauhi manusia. Diantara solusinya pula adalah meminta nasehat dan arahan dari orang-orang yang berilmu. (www. Islamweb.net)

Adapun apakah perasaan was-was didalam diri anda menjadikan anda murtad ? Maka sesungguhnya bisikan-bisikan tersebut dilakukan oleh setan yang terkutuk sementara anda tidaklah memiliki kemampuan untuk meniadakannya akan tetapi yang diminta atau dituntut dari anda adalah tidak mendengarkannya apalagi melakukannya, anda harus berpaling darinya dan mencegah penguasaannya terhadap diri anda. Sesungguhnya diantara rahmat Allah swt kepada manusia adalah memaafkan segala bisikan yang ada didalam jiwa manusia sebelum bisikan itu diwujudkan dalam suatu perbuatan atau perkataan, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhori bahwa Nabi saw bersabda,ā€¯Sesungguhnya Allah swt memaafkan umatku terhadap pembicaraan didalam jiwanya selama mereka belum mengatakan atau mengamalkannya.ā€¯

Adapun was-was didalam jiwa yang berkaitan dengan berbagai permasalahan akidah dan dibicarakan didalam jiwanya, menganggapnya besar karena takut terucapkan dengan lisan apalagi sampai diyakini maka sesungguhnya itu adalah bukti kesempurnaan keimanan. Diriwayatkan dari Abu Hurairoh berkata,ā€¯Beberapa orang sahabat mendatangi Nabi saw dan bertanya kepadanya,ā€™Sesungguhnya kami mendapati sesuatu didalam jiwa kami yang setiap kami menganggap hal itu besar bila diucapkan?ā€™ beliau saw menjawab,ā€™Sungguh kalian telah menemukannya?ā€™ mereka berkata,ā€™Ya.ā€™ Beliau saw berkata,ā€™Itulah kesempurnaan iman.ā€¯ (HR. Muslim)

Jadi selama bisikan-bisikan atau perasaan-perasaan was-was didalam diri anda yang berkaitan dengan perkara-perkara akidah (keimanan), seperti : siapa yang menciptakan Allah? tidak anda ucapkan apalagi menjadi suatu keyakinan bagi anda bahwa ada yang menciptakan Allahā€”Maha Suci Allah dari perkataan seperti iniā€”maka tidaklah menjadikan anda murtad bahkan keimanan anda akan semakin sempurna dan cukuplah bagi anda terhadap bisikan-bisikan atau perasaan-perasaan was-was yang seperti itu dengan mengatakan,ā€¯Aku beriman kepada Allah swtā€¯.

Hal itu sebagaimana diajarkan Rasulullah saw didalam sabdanya,ā€¯Manusia akan senantiasa saling bertanya-tanya sehinga dia ditanya dengan pertanyaan ini,ā€™Allah menciptakan makhluk, lalu siapa yang menciptakan Allah? maka barangsiapa yang mendapati hal demikian sedikit saja cukuplah dia mengatakan,ā€™Aku beriman kepada Allah.ā€¯ (HR. Muslim)

Wallahu Aā€™lam

Ustadz Sigit Pranowo

Bila ingin memiliki Ā karya beliau dari Ā kumpulan jawaban jawaban dari Ustadz Sigit Pranowo LC di Rubrik Ustadz Menjawab , silahkan kunjungi link ini :

Resensi Buku : Fiqh Kontemporer yang membahas 100 Solusi Masalah Kehidupanā€¦