Kesahihan Hadits Fadhilah Shalat Tarawih

sigitAssalaamu’alaikum.wr.wb

Ustadz, saya mau Tanya, apakah ada hadits shahih seputar fadhilah sholat tarawih, dan saya juga pernah dengar sebuah hadits yang isinya kira-kira begini:

“Keutamaan sholat tarawih diantaranya:
1. Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.
2. Dan pada malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.
3. Dan pada malam ketiga,… seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat.”
4. Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).
5. Pada malam kelima, Allah Ta’ala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.
(panjang sampai malam ke30).”

Kira-kira, apakah hadits ini juga shahih?.

Jazakumulloh.

Waalaikumussalam Wr Wb

Jawaban

Saudara Chaliza Mustaqima yang dirahmati Allah swt

Dari Ali bin Abi Thalib berkata:

“Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang keutamaan (shalat) Tarawih di bulan Ramadhan lalu beliau saw berkata:

Dosa-dosa orang yang beriman keluar darinya pada malam pertama seperti hari dilahirkan ibunya.

Di Malam Ke-2 : Dirinya diampuni juga (dosa) kedua orang tuannya jika keduanya beriman.

Di Malam Ke-3 : Malaikat memanggil dari bawah arsy ; mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang lalu.

Di Malam Ke-4 : Baginya pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur dan al Furqan (al Qur’an).

Di malam Ke-5 : Allah memberinya pahala seperti orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjid Aqsha.

Di Malam Ke-6 : Allah memberinya pahala seperti orang yang melakukan thawaf mengelilingi baitul makmur dan bebatuan pun memohonkan ampunan baginya.

Di Malam Ke-7 : Seakan-akan dia bertemu Musa as dan kemenangannya atas firaun dan Haman.

Di Malam Ke-8 : Allah memberikan kepadanya seperti apa yang telah diberikan-Nya kepada Ibrahim as.

Di Malam Ke-9 : Seakan-akan dia beribadah kepada Allah seperti ibadahnya Nabi saw.

Di Malam Ke-10 : Allah memberikan rezeki kepadanya kebaikan dunia dan akhirat.

Di Malam Ke-11 : Dirinya keluar dari dunia seperti hari kelahirannya dari rahim ibunya.

Di Malam Ke-12 : Pada hari kiamat dirinya akan datang seperti bulan di malam purnama.

Di Malam Ke-13 : Pada hari kiamat dia akan datang dengan keamanan dari segala keburukan.

Di Malam Ke-14 : Malaikat datang untuk menyaksikannya shalat taraweh dan kelak Allah tidak akan menghisabnya pada hari kiamat.

Di Malam Ke-15 : Para malaikat dan para malaikat pembawa Arsy dan kursi bershalawat kepadanya.

Di Malam Ke-16 : Allah swt menetapkan baginya kebebasan dari api neraka dan dimasukan ke surga.

Di MalamKe-17 : Diberikan pahala seperti pahala para Nabi.

Di Malam Ke-18 : Para malaikat memanggil Wahai Abdullah,”Sesungguhnya Allah telah meredhoimu dan meredhoi kedua orang tuamu.’

Di Malam Ke-19 : Allah mengangkat derajatnya di surga Firdaus.

Di Malam Ke-20 : Dia diberikan pahala para syuhada dan orang-orang shaleh.

Di Malam Ke-21 : Allah membangunkan baginya sebuah rumah dari cahaya di surga.

Di Malam Ke-22 : Pada hari kiamat ia akan datang dengan rasa aman dari semua kesulitan dan kecemasan.

Di Malam Ke-23 : Allah membangun baginya sebuah kota di surga.

Di Malam Ke-24 : Dikatakan kepadanya,”Ada 24 doa yang dikabulkan.’

Di Malam Ke-25 : Allah mengangkat siksa kubur darinya.

Di Malam Ke-26 : Allah mengangkatnya seperti pahala 40 ulama.

Di Malam Ke-27 : Pada hari kiamat ia akan melintasi shirothul mustaqim bagai kilat yang menyambar.

Di Malam Ke-28 : Allah mengangkatnya 1000 derajat di surga.

Di Malam Ke-29 : Allah memberikan ganjaran baginya 1000 hujjah (argumentasi) yang dapat diterima.

Di Malam Ke-30 : Allah berfirman: Wahai hamba-Ku makanlah dari buah-buahan surga dan mandilah dari air salsabila.”

Al Lajnah ad Daimah menyebutkan bahwa hadits tersebut tidak memiliki landasan dan termasuk dalam hadits-hadits dusta terhadap Rasulullah saw. (al Lajnah ad Daimah Li al Buhuts al Ilmiyah wa al Ifta’ No. 8050)

Cukuplah tentang keutamaan shalat tarawih adalah apa yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang menunaikan shalat pada malam bulan Ramadlan (shalat tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang lalu akan diampuni.”

Wallahu A’lam

Ustadz Sigit Pranowo Lc

Pertanyaan Serupa Lainnya

Bagaimanakah shalat tarawih Rasulullah yang sesungguhnya?

Sholat Tarawih: 11 atau 23 Rakaat?

Apakah sebaiknya mengutamakan tarawih yang berjamaah tapi hanya mengejar sahnya saja ataukah tarawih munfarid tetapi bisa mengupayakan kekhusyukan shalat saya?