Kecendrungan Gay tapi Ingin Menikah

sigitAssalamu’alaikum Ustadz,

Saya sedang menghadapi beberapa masalah yang perlu pertolongan psikolog tapi tidak berani untuk menghadapi mereka secara langsung untuk menceritakan masalah saya. Sampai saat ini sampai umur 28 tahun hanya saya dan Tuhan yang tahu masalah saya sebenarnya.

Saya tidak tahu apakah saya seorang Gay atau Biseksual. Tapi yang pasti saya sangat tertarik dengan laki-laki secara seksual. Seingat saya hampir semua mimpi basah saya pemicunya laki-laki.

Saat ini saya bisa dikatakan sedang jatuh cinta dengan seorang laki-laki. Ini kalau gak salah yang ke delapan. Seperti biasa setiap saya jatuh cinta, saya akan sangat menderita sebenarnya karena saya tidak bisa mengungkapkannya dan merasakan balasan dari cinta saya. Saat ini saya tidak semangat untuk beraktivitas bahkan kalau bisa saya hidup tidak makan maka saya akan melakukannya karena saya sangat sulit untuk makan padahal biasanya saya banyak makan. Sekarang saya sudah turun 4 kg.

Seingat saya ini adalah yang paling parah efek nya scara psikologis terhadap saya dari yang sebelumnya. Mungkin karena kami tinggal hanya berdua di satu rumah. Tapi dia tidak tau kalau saya tertarik kepada dia. Curiga mungkin karena saya seringnya grogi ngomong dengan dia biasanya tampak dari badan saya yang bergoyang-goyang kayak orang kedinginan.

Oh ya saya tertarik pada semua laki-laki tapi lelaki tertentu yang fisiknya oke biasanya. namun demikian saat ini malah saya jatuh cinta dengan laki-laki yang fisik nya sama sekali tidak oke. Tapi mungkin karena kebaikannya saya sangat terbuai dan benar-benar tidak bisa kontrol diri kalau dekat dengan dia. Saya selalu teringat dia dalam hampir setiap detik hidup saya (sungguh !). Saya tertidur kalau sudah sangat lelah kalau tidak mata terpejam tapi pikiran ingin bersama dia.

Oh ya saya tidak terlalu ingin diberi perhatian secara seksual tapi perhatian dan kasih sayang sangat saya inginkan. Mungkin karena kami tinggal bersama (saya tidak bisa pindah karena masalah ekonomi) jadi setiap saat saya at least mendengar suara dia karena saya sangat menghindari kontak fisik.

Keunikan lain saya, pada saat dalam perasaan ini. Saya jadi rajin untuk beribadah dan sangat senang untuk menegur dia untuk selalu taat. Saya sangat menikmatinya sebenarnya tapi karena dia tidak tau dan kalaupun tau kalau saya mencintai dia, dia pasti akan syok tapi kayak nya dia mulai curiga.

Saya sangat menderita dengan keadaan ini karena sebenarnya saya tidak bisa menerima kalau saya suka akan laki-laki. Saya dalam rancangan hidup saya kedepan selalu rancangannya sebagaimana laki-laki normal lainnya. Pengin punya istri, anak dan lain-lain.
Oh ya saya belum pernah melakukan hubungan seksual dengan laki2 atau perempuan tapi saya sering mimpi basah dengan melakukannya dengan laki dan bukan dengan perempuan. Pas saya bangun saya sangat menderita karena saya tidak mau itu terjadi.

Walaupun saya sudah sejauh ini saya sudah ambil keputusan, apapun yang saya rasakan, apapun yang diinginkan hati (nafsu) saya. Saya sudah memutuskan bahwa saya akan melawan nya dan ingin keluar dari masalah ini (mencintai laki-laki). Saya ingin menikah, tapi, ini masalahnya saya takut saya tidak bisa memenuhi kewajiban saya sebagai laki-laki dan takut istri saya tidak bisa menerima saya kemudian. Tapi kalau orang lihat foto saya, saya sangat macho dan ganteng tapi kalau lihat langsung sisi feminim saya akan nampak dengan jelas.

Gimana ini, apa yang perlu saya lakukan, keinginan saya adalah menikah karena saya tau itu adalah jalan yang benar dan diridhoi Tuhan. Tolong dijawab juga ya masalah saya sekarang yang sedang sangat menderita karena mencintai laki-laki yang tinggal serumah dengan saya.

Waalaikumussalam Wr Wb

Gay atau lesbi disebut juga dengan liwath, suatu perbuatan keji dan buruk yang dilakukan kaum Nabi Luth as yang belum pernah dilakukan oleh umat-umat sebelum mereka. Para ulama kaum muslimin telah bersepakat bahwa liwath termasuk dalam kelompok dosa-dosa besar dan lebih besar dari zina.

Hal demikian bisa dilihat dari hukuman yang ditimpakan Allah kepada kaum Luth yang belum pernah ditimpakan kepada umat-umat sebelumnya. Mereka dimusnahkan, kampung mereka dijungkirbalikkan, ditenggalamkan kedalam bumi, dihujani dengan batu-batu dari langit dan dihapus penglihatan mereka.

Para ulama yang empat selain Abu Hanifah bersepakat bahwa pelaku perbuatan ini haruslah mendapatkan hukuman seperti hukuman zina bahkan mereka tidak membedakan antara seorang yang belum atau sudah menikah yaitu dengan dirajam, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Jika kamu mendapati orang yang melakukan perbuatan seperti kaum Luth (liwath) maka bunuhlah para pelakunya” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Meskipun begitu besar kemurkaan Allah kepada para pelaku liwath namun Dia swt tetap membuka pintu taubatnya bagi mereka yang mau kembali dan bertaubat atas segala perbuatan dosanya itu.

وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا

يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا

إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُوْلَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

Artinya : “dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan Dia akan kekal dalam azab itu, dalam Keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Furqon : 68 – 70)

Didalam ayat itu Allah swt meminta kepada setiap pelaku maksiat untuk segera mengganti perbuatannya itu dengan perbuatan taat, seperti para pelaku perbuatan syirik dengan iman, zina dengan menjaga kemaluan, berbohong dengan kejujuran atau khianat dengan amanah.

Untuk itu bersegeralah anda bertaubat dengan taubat nashuha (taubat yang sebenar-benarnya) dan kembalinya anda kepada Allah swt dengan melepaskan seluruh bentuk perbuatan itu adalah lebih baik bagi anda, teman, keluarga serta seluruh masyarakat. Ketahuilah bahwa hidup di dunia hanyalah sebentar dan negeri akherat adalah lebih baik dan kekal.

Adapun beberapa solusi untuk lepas dari musibah itu adalah :

1. Menjauhkan diri dari segala sebab yang dapat mengingatkan, membangkitkan hasrat atau mendorong anda jatuh kedalam perbuatan maksiat tersebut, seperti : menjaga pandangan dari melihat perempuan maupun laki-laki, menghindari berdua-duaan dengan seorang perempuan maupun laki-laki. Anda juga harus mulai mempertimbangkan untuk tidak serumah lagi dengan teman laki-laki anda dengan tetap mencari solusi agar permasalahan ekonomi anda tidak terganggu serta bertawakal kepada Allah dalam urursan ini.

2. Sibukkan diri anda dengan berbagai perbuatan yang bermanfaat baik untuk agama maupun dunia anda, sebagaimana firman Allah swt :

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ
وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ

Artinya : “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Asy Syarh : 7 – 8)

Apabila anda telah menyelesaikan suatu pekerjaan dunia maka berupayalah melakukan pekerjaan akherat, seperti ; berdzikir, membaca Al Qur’an, menuntut ilmu, mendengarkan kaset-kaset yang bermanfaat dan lainnya. Dan apabila anda telah melakukan perbuatan ketaatan maka mulailah perbuatan yang lainnya. Apabila anda telah selesai dari pekerjaan dunia maka mulailah dengan yang lainnya, begitu seterusnya. Karena jiwa jika tidak disibukkan dengan kebenaran maka ia akan disibukkan dengan kebatilan jadi janganlah jiwa anda dibiarkan memiliki kesempatan atau waktu kosong yang menjadikan anda berfikir tentang perbuatan dosa itu (liwath).

3. Coba anda bandingkan antara kelezatan yang anda dapatkan saat melakukan perbuatan maksiat, membayangkan wajah atau mendengar suara teman anda maupun akibat yang terjadi setelah itu dalam diri anda berupa penyesalan, kegundahan, dan kebingungan yang panjang dengan adzab Allah yang akan ditimpakan kepada para pelaku perbuatan maksiat ini di akherat. Maka apakah kelezatan yang sebentar itu lebih didahulukan oleh seorang yang berakal daripada penyesalan dan adzab di akherat?!

4. Orang yang berakal tidak akan meninggalkan sesuatu yang dicintainya kecuali karena ada sesuatu yang dicintai yang lebih tinggi darinya atau takut akan dibencinya. Perbuatan dosa itu menyebabkan anda kehilangan dunia dan akherat, kecintaan Allah kepada anda, kebencian, adzab dan kemurkaan Allah kepada anda. Maka bandingkanlah antara kebaikan yang akan hilang dari anda dengan keburukan yang akan menimpa anda dikarenakan perbuatan dosa itu, maka manakah yang pentas didahulukan ?!!

5. Dan solusi yang paling penting dari itu semua adalah senantiasa berdoa, meminta pertolongan kepada Allah swt agar memalingkan anda dari perbuatan dosa itu. Perhatikan beberapa waktu dan keadaan dimana doa-doa yang dipanjatkan saat itu dikabulkan, seperti : saat sujud, sebelum salam dalam shalat, sepertiga akhir malam, turun hujan, bepergian jauh (safar), puasa, berbuka dari puasa. (www.islam-qa.net)

Satu hal yang merupakan awal kebaikan dalam diri anda yaitu mulai adanya kesadaran akan tidak baiknya perbuatan tersebut serta tekad anda untuk melepaskan diri darinya. Hendaklah awal yang baik ini segera ditindak-lanjuti dengan berbagai langkah kongkrit untuk kemudian serahkan seluruhnya kepada Allah swt.

Semoga Allah swt senantiasa memberikan bimbingan dan pertolongan-Nya kepada anda serta menerima pertaubatan anda dan menjauhkan anda dari perbuatan-perbuatan yang buruk.

Wallahu A’lam

-Ustadz Sigit Pranowo, Lc-

Bila ingin memiliki  karya beliau dari  kumpulan jawaban jawaban dari Ustadz Sigit Pranowo LC di Rubrik Ustadz Menjawab , silahkan kunjungi link ini :

Resensi Buku : Fiqh Kontemporer yang membahas 100 Solusi Masalah Kehidupan…