Wakaf Motor Trail, Dakwah jadi Lebih Mudah

Gus Wahid Motor DakwahBila bukan karena ingin mendapatkan ridha Allah SWT, berat rasanya bagi Ustadz Abdul Wahid berdakwah dan membina warga suku Tengger di Pegunungan Semeru-Bromo Jawa Timur.

Pasalnya, dari satu kampung ke kampung lain jaraknya saling berjauhan. Satu-satunya penghubung adalah jalan tanah terjal berliuk naik dan turun. Namun bagi dai yang akrab disapa Gus Wahid ini, tidak ada kata menyerah.

Lelaki asli Lumajang kelahiran 10 April 1983 tersebut suatu hari berangkat dari rumahnya di Desa Jatirasi Kecamatan Semper, Kabupaten Lumajang Selatan ke arah barat menuju lokasi di dataran tinggi Semeru, lereng Lumajang di Dusun Pusung Duwur, Desa Argosari Kecamatan Senduro yang jaraknya 45 Km.

Di hari lain, motor sarjana Pendidikan Agama Islam Institut Muhammadiyah Lumajang lulusan 2009 digas ke utara menuju Dusun Sumber Agung Desa Pakel Selatan Kecamatan Gucialit yang jaraknya 35 Km.

Berbekal ilmu agama yang didapat saat nyantri selama delapan tahun di Pondok Pesantren Tafhidzul Qur’an Mambaul Hikam Lumajang Pimpinan KH Abdul Mujib (alm), ia menyampaikan hidayah kepada warga Pusung Duwur sejak 2010. Hasilnya? 20 warga yang semula animis dan Hindu masuk Islam. Di bantu temannya yang satu pondok di pesantren yakni Ustadz Fattah dan Ustadz Yunus. Kini Gus Wahid dan teman-temannya membina 65 warga.

Sedangkan dakwahnya ke Gucialit dimulai sejak 2012. Hasilnya pun cukup menggembirakan. Delapan warga yang semula animis bersedia masuk Islam. Ia dan rekannya yang lain yaitu Ustadz Eko Setyawan, yang juga teman satu pesantren,  kini membina secara intensif 120 warga Muslim.

Agar dakwahnya semakin terkoordinasi dengan rapi, Gus Wahid dan rekan-rekannya  yang lulusan Mambaul Hikam membentuk lembaga yaitu Lembaga Pendidikan dan Sosial-Gerakan Da’i Peduli Mualaf dan Dhuafa (LPS Garda Muda) pada 22 Nopember 2012.

 

Alhamdulillah, pada akhir Juni 2013 lalu Gus Wahid mendapatkan bantuan satu unit sepeda motor trail merk Kawasaki D Tracker 250. “Motor trail ini merupakan wakaf yang disalurkan BWA, berarti motor ini sudah kami gunakan sekitar 2,5 bulan untuk berdakwah,” ungkapnya, Jum’at (27/9).

 

Sebagai Ketua, ia mengatakan, aktivitasnya berdakwah bersama anggota LPS Garda Muda menjadi lebih mudah setelah menggunakan motor trail wakaf. Pria dengan satu istri dan satu anak ini pun membandingkannya dengan motor bebek tua miliknya yang sebelumnya dia gunakan dari rumahnya menuju Gucialit. “Dengan motor  bebek bisa memakan waktu 1,5 jam. Kalau motor trail cuma satu jam, uenak bisa ngewes…” bebernya.

Motor tersebut merupakan salah satu dari tiga motor trail wakaf yang BWA rencanakan untuk membantu lembaga yang beranggotakan enam orang da’i tersebut. “Insya Allah, di bulan Nopember 2013 dapat satu lagi, sisanya masih dalam proses karena BWA sedang menggalang dana wakaf dari kaum Muslim,” ungkap Gus Wahid.

Ia pun berencana kalau yang dua unit sudah didapat, satu digunakan untuk dakwah di pelosok Senduro dan satu unit lagi untuk mendukung dakwah di pelosok Gucialit.[]

Wakaf yang Anda donasikan, mengantarkan mereka mendapatkan hidayah. Klik disini!