Wakaf Sarana Pembangkit Listrik Temui Titik Terang

ht bwaHarianto Albarr, partner lapang BWA dan warga dusun Ampiri benar-benar senang ketika mendengar kabar bahwa pembangunan sipil project wakaf sarana pembangkit listrik mikrohidro di kampungnya akan segera di mulai pada akhir September 2013.

“Insya Allah, pelaksanaannya dimulai akhir September, harapannya dalam tiga bulan sudah rampung seluruhnya dan warga bisa menikmati listrik,” ujar Harianto menirukan ucapan Darminto, penanggung jawab project BWA.

Ia dan juga warga sepanjang aliran sungai Ampiri Dusun Ampiri Desa Bacu-Bacu, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan memang sejak lama merindukan aliran listrik ini. Berdasarkan hasil survei dan perhitungan, dana yang dibutuhkan untuk realisasi project pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH)  kapasitas 50 KVA tersebut sekitar Rp 308 juta.

Alhamdulillah, pada Kamis, (4/7) lalu, project ini mendapatkan dukungan dari dana sosial (CSR) CIMB Niaga Syariah sebesar Rp 165 juta. Dana itu, menurut Darminto, cukup untuk pembangunan sipil berupa saluran air untuk mengalihkan sebagian air dari sungai, bak penenang, pipa pesat dan rumah tempat generator (power house),  belum termasuk generator pembangkit, panel listrik dan koneksi ke jaringan,  yang memerlukan biaya sekitar Rp 150 juta lagi.

“Mudah-mudahan selama pembangunan sipil ini berjalan, penghimpunan wakaf untuk mesin generator sudah mencukupi, sehingga pembangunan pembangkit listrik mikrohidro ini berjalan lancar,” ungkapnya.

Dengan pembangkit listrik mikrohidro berkapasitas 50 KVA, Harianto berharap mampu menerangi setiap rumah di dusun Ampiri yang dihuni oleh sekitar 1500 jiwa tersebut. Serta menerangi masjid, sekolah dan menggerakan industri kreatif rumahan yang menggunakan tenaga listrik di bidang pengolahan kacang tanah, gula aren dan madu hutan.

Harapannya sangat realistik, karena sungai yang mengalir di Ampiri memiliki debit air sekitar 500 liter per detik dan memiliki perbedaan ketinggian (head) sampai 70 meter. Menurut perhitungan Jon Kanidi, ahli teknologi mikrohidro dari Bandung, jika potensi aliran sungai ini dimanfaatkan optimal untuk pembangkit listrik mikrohidro maka dapat menghasilkan daya sampai dengan 194,60 KVA.

Agar pembangunan pembangkit listrik mikrohidro ini berjalan sesuai rencana, diharapkan kaum Muslim dapat mendukungnya dengan berwakaf  bagi pengadaan mesin generator mikrohidro tersebut, Sehingga pada akhir November 2013 nanti bukan hanya bangunan sipilnya yang rampung, tapi rumah warga pun sudah dapat diterangi aliran listrik.[]

Bantu Mereka Raih Masa Depannya. Klik Disini!