Misi Dakwah "Tuan" Kapoor, Bagi-Bagi Al-Quran di Kanada dan AS

Seorang muslim Kanada bekerjasama dengan Islamic Society of North America (ISNA) akan menggelar aksi sosial membagi-bagikan Al-Quran secara gratis di Kanada dan AS. Aksi ini dilakukan setelah sebuah gereja di Gainesville, Florida mengumumkan akan menyelenggarakan "Hari Membakar Al-Quran Internasional" untuk memperingati 9 tahun serangan 11 September di AS.

Suhail Kapoor akan membagikan Al-Quran dengan terjemahan berbahasa Inggris sebagai upaya untuk menyebarkan pesan-pesan dalam ajaran Islam di kalangan masyarakat Kanada dan AS. Ia mendapatkan dukungan dana dari para dermawan muslim untuk mencetak Al-Quran yang akan dibagikan. "Kalau mencetaknya banyak, harganya cetaknya jadi lebih murah, hanya 1,25 dollar per Al-Quran," tuturnya.

Menurut Kapoor, banyak orang yang menentang Islam karena mereka tidak tahu tentang ajaran Islam. "Kalau mereka punya kesempatan membaca Al-Quran, yang merupakan mukjizat dari Tuhan, kitab suci ini akan mengubah pandangan mereka," kata Kapoor optimis.

Kapoor giat berdakwah di Kanada setelah masuk Islam pada tahun 1990 saat bekerja di Arab Saudi. Ia sudah membagikan ribuan Al-Quran selama 10 tahun terakhir. "Anda tahu, Al-Quranlah yang mengubah niat Umar bin Khattab yang sebelum masuk Islam ingin membunuh Rasulullah Saw. Saya tahu, ada ribuan orang yang akhirnya menerima Islam setelah membaca isi Al-Quran," ujar lelaki yang sebelumnya beragama Hindu itu.

Kapoor mengecam kampanye yang dilakukan Gereja di Gainsville, tapi ia yakin kampanye hitam terhadap Al-Quran akan mendorong lebih banyak orang untuk membaca Al-Quran. Ia menceritakan pengalamannya sendiri ketika mempelajari Al-Quran dari seorang sahabatnya saat masih bekerja di Arab Saudi, hingga ia memutuskan masuk Islam.

"Saya menerima Islam setelah menemukan jawaban yang meyakinkan dari ajaran Islam atas semua pertanyaan saya tentang tujuan hidup ini. Dalam Islam, seseorang bisa memohon ampunan langsung pada Allah tanpa harus melalui perantara, seorang ulama misalnya," tukas Kapoor.

Dengan membagi-bagikan Al-Quran, Kapoor ingin menyampaikan pesan-pesan dalam Islam pada pembuat kebijakan di Amerika Utara agar mengubah sikap negatif mereka terhadap Islam dan Muslim. Kapoor meyakini, kebangkitan Islam akan berawal dari Barat dimana setiap harinya akan ada ratusan orang baru yang memeluk agama Islam. Ia mengungkapkan data hasil survei sebuah organisasi nirlaba yang menyebutkan, setiap tahun ada 150 ribu sampai 200 ribu orang yang masuk Islam di Amerika Utara dan 200 ribu orang di Eropa.

Ia menekankan pentingnya interaksi antara Muslim dan non-Muslim di tengah masyarakat Barat dalam memecahkan berbagai persoalan yang mereka hadapi. "Saya senang melihat sudah banyak upaya yang dilakukan ke arah itu. Misalnya, setiap musim gugur komunitas Muslim ikut kampanye kebersihan di Toronto. Banyak muslimah berjilbab ikut dalam program kebersihan ini. Kegiatan semacam ini akan memberikan citra positif bagi komunitas Muslim," ungkap Kapoor.

Menulis Buku

Selain berdakwah, Kapoor juga menulis buku. Bukunya "Islam: Balancing Life and Beyond" mendapat sambutan di kalangan masyarakat Barat dan telah menginspirasi banyak orang untuk memeluk Islam. Buku setebal 72 halaman yang sudah dicetak sebanyak 210 ribu eksemplar itu, atas permintaan Masjid Sentral London akan dicetak ulang atas biaya dari sumbangan komunitas Muslim.

Kapoor memusatkan dakwah Islamnya di kota Mississauga, sekira 24 kilometer sebelah utara Toronto. Ia membagikan bukunya di jalan-jalan dan memberikan ceramah tentang Islam di gereja-gereja dan sekolah-sekolah Katolik di Kanada. Dari pengalamannya berdakwah, Kapoor mengatakan bahwa masih banyak pandangan yang salah tentang Islam di kalangan masyarakat Barat. "Dan saya ingin menghapus pemikiran yang salah itu," tukasnya.

Kapoor menghimbau kaum Muslimin untuk menampilkan Islam dengan cara menunjukkan perilaku yang terbaik. Ia menyayangkan mereka yang sejak lahir beragama Islam tapi tidak menunjukkan sikap lembut dan komitmennya sebagai muslim. Oleh sebab itu, Kapoor selalu mengagumi para mualaf, terutama dari kalangan perempuan di Barat yang masuk Islam dan mengikuti ajaran Islam dengan komitmen yang tinggi.

"Ini sangat fenomenal," tandasnya. (ln/arabnews)